25 Kata-kata Mutiara Budi Doremi dari Lirik Lagu, Pelukis Senja

Budi Doremi yang sering kita dengar lagunya memiliki nama lengkap Syahbudin Sukur. Pria kelahiran Banten, 19 September 1984 ini memulai karirnya lewat singlenya yang berjudul ‘Do Re Mi’ tahun 2011.

Penyanyi dan penulis lagu Budi Doremi (ig:@budidoremi) ini terus berkarya lewat singlenya amtara lain ‘Do Re Mi’ (2011), ‘Tolong’ (2019), dan ‘Melukis Senja’ (2020). Lagu yang dibawakannya selalu menyentuh hati dan memotivasi kita semua.

Penasaran apa saja Kata-kata Mutiara Budi Doremi? Memora.id sudah rangkumkan untuk kamu pecinta musik!. Kata-kata Mutiara Budi Doremi

Kata-kata Mutiara Budi Doremi

Berikut kata-kata mutiara Budi Doremi

1. “Hal yang baik tidak mudah, tak seperti kau bicara.” – Budi Doremi (Doremi)

2. “Mereka mengerti ini terlalu jadi masalah, ketika kau mulai bisa terbiasa untuk dapat menikmati hari-hari tanpaku disini.” – Budi Doremi (Doremi)

3. “Doakan ku harus pergi, relakan aku di sini, misalnya aku kan pulang, pastikan kau tetap menunggu.” – Budi Doremi (Doremi)

4. “Soal cinta luar biasa, lama-lama bisa gila, siapa yang tau pasti, doakan aku disini.” – Budi Doremi (Doremi)

5. “Ku rasa ku sedang jatuh cinta, karena rasanya ini berbeda. Oh apakah ini memang cinta, selalu berbeda saat menatapnya.” – Budi Doremi (Tolong)



6. “Di sini aku berdiri, menanti waktu yang tepat, hingga akhirnya ku mampu, katakan padamu.” – Budi Doremi (Tolong)

7. “Namanya selalu ku sebut dalam doa, mungkinkan dia tau, cinta yang ku mau?.” – Budi Doremi (Tolong)

8. “Tolong katakan pada dirinya, lagu ini kutuliskan untuknya, namanya selalu ku sebut dalam doa, sampai aku mampu ucap, maukau denganku? Maukan kau dengan aku?.” – Budi Doremi (Tolong)

9. “Aku mengerti perjalanan hidup yang kini kau lalui. Aku berharap, meski berat kau tak merasa sendiri.” – Budi Doremi (Melukis Senja)

10. “Kau telah berjuang, menaklukan hari-harimu yang tak mudah. Biar ku menemanimu, membasuh lelahmu.” – Budi Doremi (Melukis Senja)

11. “Izinkan ku lukis senja, mengukir namamu disana. Mendengar kamu bercerita, menangis tertawa.” – Budi Doremi (Melukis Senja)

12. “Biar ku lukis malam, bawa kamu bintang-bintang. Tuk temanimu yang terluka, hingga kau bahagia.” – Budi Doremi (Melukis Senja)

13. “Malam dengar ku bicara, apa ku salah cinta dia?. Ingin lari bawa pergi, semua yang indah tentang dia.” – Budi Doremi (Tentang Dia)

Kata-kata Mutiara Budi Doremi

Berikut kata-kata mutiara Budi Doremi

14. “Detik-detik berganti, rintik hujan menemani, ku yang sedang sakit hati.” – Budi Doremi (Tentang Dia)



15. “Dan hatiku bayangkan dirimu mulai ada rindu, dunia ku terhenti karena kamu. Mungkin bisa jadi milikku, semoga lagu cinta ini bersarang dihatimu.” Budi Doremi – (123456)

16. “Satu kali ku bertemu dualam sudah rasaku, tiga kata yang ku tahu aku cinta padamu.” Budi Doremi – (123456)

17. “Empata malam ku menunggu jawaban cinta darimu, lima tanda yang kau beri enampaknya kau cinta padaku.” Budi Doremi – (123456)

18. “Menjadi lelaki harus setia menemani, di setiap hembusan tiap deru getaran hati.” – Budi Doremi (Menjadi Lelaki)

19. “Menjadi lelaki harus kuat dan berani, menahan tangis dan rasa sesak ditinggalkan.” – Budi Doremi (Menjadi Lelaki)

20. “Menjadi lelaki harus taban menjalani, meski harus menyisakan perih yang terlupakan di hati.” – Budi Doremi (Menjadi Lelaki)

21. “Kita sepakat bila rasa yang sesungguhnya tak mudah didapat, perlu ada pengorbanan, perlu ada perjuangan seperti pahlawan.” – Budi Doremi (Asmara Nusantara)

22. “Kita tulis cerita yang takkan kita lupa, bersama di bawah langit senja. Kita nyatakan saja pada mereka dengan sebuah lagu. Asmara kau dan aku di bumi yang indah di khatulistiwa.” – Budi Doremi (Asmara Nusantara)

23. “Ku pandang langit di batas sana, yang sendu menusuk hatiku. Kalaulah sayang takkan ku merana, kalaulah rindu pasti bertemu.” – Budi Doremi (Selayang Pandang)

24. “Selayang pandang pelepas rindu, aku bertemu dengan dirimu, disatu malam di bulan yang syahdu, oh halimah kau curi hatiku.” – Budi Doremi (Selayang Pandang)

25. “Langit biru selalu indah di sana, selalu bayangkanmu ada di dekatku. Cerita itu terlukis dengan ini, woo oow oow oow terbayang kita pernah bersama, disatu hari yang cerah.” – Budi Doremi (1 Hari Yang Cerah)