Kata-kata Mutiara Figura Renata

20 Kata-kata Mutiara Figura Renata dari Lirik Lagu, Rasa dan Karsa

Figura Renata menjadi grup musik yang tak asing bagi para pencinta musik Tanah Air. Karya-karya Figura Renata sangat enak untuk didengarkan. Selain lagu yang nyaman di telinga, karya Figura Renata juga memiliki lirik penuh makna.

Banyak lagu Figura Renata yang berhasil mencuri perhatian pencinta musik. Mulai dari Elegi hingga Matehatika, menjadi bukti bahwa karya Figura Renata benar-benar memiliki lirik lagu dengan makna mendalam.

Penasaran kan dengan kata-kata mutiara Figura Renata? Berikut Memora.id rangkum kata-kata mutiara Figura Renata dari lirik lagu.

Kata-kata Mutiara Figura Renata

Kata-kata Mutiara Figura Renata

Berikut kata-kata mutiara Figura Renata

1. “Di bumi yang renta ini. Bisu pun bertambah tuli.” – Elegi.

2. “Peduli pada sendiri. Makhluk sosial tanpa sosial.” – Elegi.

3. “Rindukan aksara yang bersuara.” – Elegi.

4. “Ragamu tergeletak di antara lantai retak. Terlewati, terinjak, dan kau hilang tak berjejak.” – Elegi.

5. “Puisikan bayang kelam. Menantikan geram redam.” – Hingga Tenang.

6. “Puisikan semerbak hujan. Merangsang ingatan.” – Hingga Tenang.

7. “Bersabarlah sementara biarkan sinarnya selimuti raga.” – Hingga Tenang.

8. “Waktu ku tak lama. Semoga bisa bermakna untuk semesta.” – Rasa dan Karsa.

9. “Masih tersisa jua rasa pelupuk lara.” – Rasa dan Karsa.

10. “Warna makna tercipta. Sisipkan harap dan doa.” – Rasa dan Karsa.

Kata-kata Mutiara Figura Renata

Kata-kata Mutiara Figura Renata

Berikut kata-kata mutiara Figura Renata

11. “Lalu kontras ‘kan menguraikan kabut bahwa yang bersembunyi ‘kan terlihat pula.” – Kontras.

12. “Kelak kau berselimut rajutan jerami. Sebab kata tak selalu sama maknanya.” – Kontras.

13. “Ruas ruang hampa dirasuk nestapa.” – Kontras.

14. “Mulut menganga. Mata bercahaya. Kuping merekam. Badan menyangga.” – Matehatika.

15. “Namun hati tak bisa di andai-andaikan.” – Matehatika.

16. “Andai saja bahasa kita sebuah prinsip dan misal rupa warnanya bukan kendala.”- Matehatika.

17. “Cemerlangmu terkikis rapi. Serapi kau susun dinding berduri.” – Pelukis Dendam.

18. “Cemerlangmu hilang pun duniamu. Pun duniamu kalah.” – Pelukis Dendam.Mulut menganga. Mata bercahaya. Kuping merekam. Badan menyangga.

19. “Yang lemah semakin di bawah. Yang kuat jadi serakah.” – Gersang.

20. “Hijau kau buat hitam. Hitam kau buat hijau. Imitasi, tak bergizi.” – Gersang.