Membedah Isi Rumah Budaya Banda Neira, Menyimpan Saksi Sejarah Masa Lampau

Banda Neira. Siapa yang tidak kagum dengan nama tempat ini. Nama tempat yang sangat ‘menjual’ sehingga para wisatawan mengincar Banda Neira sebagai tujuan wisata. Tidak hanya alamnya yang bagus, Banda Neira nyatanya juga kental dengan urusan sejarah masa lampau terutama di masa penjajahan.

Belajar sejarah tentang Banda Neira memang cocok untuk berkunjung ke Rumah Budaya Banda Neira. Rumah Budaya Banda Neira terletak persis di samping Sekolah Tinggi Hatta Sjahrir dan di depan Delfika Guesthouse. Di Rumah Budaya Banda Neira kamu bakal menemukan catatan sejarah penaklukan dan pendudukan Belanda yang dibuktikan melalui lukisan maupun benda-benda yang masih tertinggal di sana.

Ada banyak barang catatan sejarah yang bisa kamu ketahui di sini. Salah satunya lukisan raksasa yang menjelaskan kronologis pembantaian. Ya, kronologis pembantaian itu tidak akan pernah terlupakan orang Banda karena pada 1621, orang-orang terpandang Banda dibantai oleh Belanda. Belanda dengan licik tidak mau kotor tangannya sehingga menyewa algojo dari Jepang untuk membantai orang Banda.

Di samping lukisan pembantaian tersebut juga terdapat gambar Jan Pieterszoon Coen sebagai Mantan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang dulu menjadi salah satu orang penting VOC. Bangunan milik keluarga Des Alwi ini beraksitektur Belanda dengan masih banyak barang unik lainnya selain lukisan. Adapun masih ada alat musik, koin-koin kuno untuk pertukaran dengan rempah pala hingga beberapa jenis meriam yang masih tersimpan di sana.

Saksi bisu kesedihan penjajahan dari bangsa Belanda ini cukup membekas di beberapa peninggalan yang ada di Rumah Budaya Banda Neira. Belanda dengan serta merta masuk dan menguasa perdagangan rempah di bawah bendera VOC dan menyingkirkan bangsa Portugis. Perlu diketahui, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang berhasil singgahi Banda untuk keperluan membeli rempah-rempah.

Terlepas dari sejarah kelam Banda dengan VOC, rumah budaya Banda Neira juga menyimpan tradisi-tradisi kuno. Mulai dari pakaian tradisi tarian Cakalele lengkap dengan helm serta adanya perahu-perahu perang Kora-Kora. Benda-benda berbau tradisi sejarah masih tersimpan rapi di sana. Hal yang menakjubkan lainnya, masih banyak alat musik yang bisa berfungsi dan dapat dicoba wisatawan.

Untuk tiket masuk, di sana tidak dipatok namun lebih ke dana donasi untuk pemeliharaan Rumah Budaya Banda Neira yang tertulis di dekat pintu masuk. Pengalaman berharga mengetahui benda-benda yang memiliki makna berarti di masa lampau membuat Rumah Budaya Banda Neira ini sangat wajib kamu kunjungi kalau berlibur ke pulau yang kaya akan Pala.

Berikut beberapa foto yang sudah diabadikan untuk membedah apa saja isi yang ada di Rumah Budaya Banda Neira.

1. Keramik-keramik kuno dan lukisan para tokoh Banda.

Rumah Budaya Banda Neira
Rumah Budaya Banda Neira (foto: Gebyar Adisukmo)

2. Uang koin Hindia Belanda dan sisa-sisa peninggalan senjata.

Rumah Budaya Banda Neira
Rumah Budaya Banda Neira (foto: Gebyar Adisukmo)

3. Peta masa lampau yang menghubungan ke Indonesia.

Rumah Budaya Banda Neira
Rumah Budaya Banda Neira (foto: Gebyar Adisukmo)

4. Lukisan pembantaian orang terpandang Banda dan lukisan Jan Pieterszoon Coen.

Rumah Budaya Banda Neira
Rumah Budaya Banda Neira (foto: Gebyar Adisukmo)

5. Alat musik piringan hitam dan helm selam masa lampau.

Rumah Budaya Banda Neira
Rumah Budaya Banda Neira (foto: Gebyar Adisukmo)

 

LINK DAGET

https://link.dana.id/kaget?c=s9y3nfmwr&r=bkGiYp