Kumpulan Contoh Teks Eksemplum dengan Struktur Orientasi, Insiden dan Interpretasi

Kumpulan Contoh Teks Eksemplum dengan Struktur Orientasi, Insiden dan Interpretasi

Kumpulan contoh teks eksemplum merupakan rangkum contoh yang bisa ditiru terkait tugas membuat teks eksemplum. Contoh yang diberikan ini sudah sesuai dengan struktur teks eksemplum. Ada 3 contoh struktur teks eksemplum yang perlu diketahui yakni orientasi, insiden dan interpretasi.

Sebelum membedah bagaimana contoh dari teks eksemplum, ada baiknya mengetahui apa sih arti teks eksemplum. Berikut Memora.ID rangkum penjelasan teks eksemplum disertai dengan kumpulan contoh teks eksemplum dengan struktur orientasi, insiden dan interpretasi.

Apa Itu Teks Eksemplum?

Kumpulan Contoh Teks Eksemplum dengan Struktur Orientasi, Insiden dan Interpretasi

Teks eksemplum adalah sebuah teks yang menceritakan pengalaman suatu tokoh yang sejatinya tidak diinginkan atau tidak diduga oleh tokoh dalam unsur cerita tersebut. Teks eksemplum diawali dengan pengenalan tokoh lalu diteruskan dengan kejadian yang dialami tokoh hingga pada akhirnya muncul interpretasi dari tokoh yang diceritakan.

Tujuan Teks Eksemplum

Kumpulan Contoh Teks Eksemplum dengan Struktur Orientasi, Insiden dan Interpretasi

Teks eksemplum memiliki tujuan yakni untuk menjelaskan ke pembaca terkait isi cerita dengan adanya pengalaman menarik atau konflik yang bisa dijadikan bahan pembelajaran hingga ada hikmah serta nasihat yang bisa dipetik.

Kumpulan Contoh Teks Eksemplum

Kumpulan Contoh Teks Eksemplum dengan Struktur Orientasi, Insiden dan Interpretasi

PENGALAMAN HAMPIR CELAKA

– Orientasi

Sepulang kerja Husnul memacu sepeda motornya menuju rumah. Saat itu suasana kota mulai sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 22.00.

– Insiden

Saat hendak menuju ke rumah, tiba-tiba di jalan ada orang yang melambaikan tangan. Husnul kira orang tersebut sedang butuh bantuan. Benar saja, kata orang tersebut ia sedang butuh tumpangan. Husnul dengan baik hati memberinya tumpangan.

Namun siapa sangka, orang yang akan diberi tumpangan malah mengeluarkan pisau. Orang tersebut meminta uang ke Husnul agar pisau tidak melukainya. Husnul yang sadar ia hampir celaka segera mengeluarkan uang dan memberikan ke orang tersebut. Orang tersebut lalu pergi dan Husnul selamat.

– Interpretasi

Husnul menyadari ia lolos dari celaka. Ia bersyukur masih bisa selamat dari kejadian tidak mengenakan tersebut. Dari situ Husnul menyadari satu hal bahwa jangan sembarangan memberi tumpangan ke orang yang tak dikenal. Siapa tahu ada motif tersembunyi seperti berusaha mencelakai meskipun niat hati ingin memberikan bantuan.

PENGALAMAN DI SEKOLAH

– Orientasi

Suasana belajar mengajar di sekolah cukup kondusif saat itu. Jam istirahat sekolah dimanfaatkan oleh para murid untuk bercengkerama, mencari makan hingga berkunjung ke perpustakaan. Murid bernama Desi terlihat asik bercengkerama dengan ketiga sahabatnya yakni Aul, Naura dan Stevany.

– Insiden

Saat bercengkerama di jam istirahat sekolah, Desi asik mendengarkan cerita yang heboh akhir-akhir ini. Ia tidak menyangka banyak orang mulai menggosipkan si Andre, teman les seusai sekolah Desi. Banyak yang berbincang, Andre tidak punya sopan santun karena sering nyelonong tanpa permisi ketika lewat di depan kakak kelas. Andre yang dicap songong sungguh membuat Desi kaget karena baginya Andre seorang yang sopan ketika ia sudah akrab dengan yang lain. Mungkin saja Andre seperti itu karena belum paham cara memposisikan diri.

– Interpretasi

Setelah tahu Andre menjadi bahan gosip, Desi memberi tahu Andre ketika les. Andre tak ambil pikir dan malah menganggap Desi ikut campur. Akhirnya Desi dan Andre menjadi diam-diaman. Tahu Desi dan Andre diam-diaman, sahabat Desi pun akhirnya berusaha bicara dengan Andre dan meminta maaf karena ikut campur.

Andre pun juga merasa bersalah dan merasa ucapan Desi benar bahwa ia harus lebih sopan saat lewat di komplotan kakak kelas. Andre pun minta maaf ke Desi dan para sahabat serta berjanji akan lebih sopan. Desi sangat senang akhirnya Andre bisa tahu kesalahannya dan tidak menjadi bahan gunjingan lagi.

PENGALAMAN HAMPIR TERTIPU

– Orientasi

Akbar ingin menjual kamera digitalnya di internet. Ia sudah memasang iklan di salah satu e-commerce dan berharap kamera yang dijual segera ada yang membelinya.

– Insiden

Tanpa diduga, kamera yang diiklankan oleh Akbar ada yang meminati. Akbar dihubungi melalui WhatsApp. Singkat cerita, Akbar berhasil menjual kamera tersebut setelah terjadi nego-negoan cukup sengit. Pembeli lalu mengirim bukti transfer. Akbar bahagia hingga menunjukkan bukti transfer ke temannya. Lalu temannya memberi tahu fakta cukup mengejutkan bahwa bukti transfer tersebut palsu namun si Akbar tidak menyadari. Akbar lalu lemas dan untung saja kameranya belum ia kirim.

– Interpretasi

Akbar cukup syok tahu ia ditipu. Ia tidak menyangka, ada orang yang menipunya. Pembeli cukup meyakinkannya dan seperti benar-benar bukan penipu. Akbar instropeksi diri bahwa ia salah karena kurang teliti. Mulai dari situ, Akbar menanamkan dalam diri untuk lebih detail untuk apapun agar dirinya tidak alami suatu kerugian.

PENGALAMAN PINJAM BARANG ANAK KOS

– Orientasi

Pertemanan anak kos memang sangat erat. Biasanya anak kos saling membantu seperti saling pinjam meminjam barang. Hal seperti itu dilakukan oleh Dimas, Baim dan Alfi. Ketiganya selalu saling bantu membantu di setiap keadaan.

– Insiden

Ada kejadian tidak enak yang membuat persahabatan Dimas, Baim dan Alfi menjadi renggang. Barang yang dipinjam oleh Dimas dari Baim ternyata hilang. Baim marah-marah lalu bercerita ke Alfi kalau Dimas orangnya kurang bisa dipercaya. Dimas yang tahu ia diperbincangkan buruk lalu marah ke Baim dan Alfi hingga persahabatan mereka yang kompak hancur lebur.

– Interpretasi

Baim merasa sangat bersalah telah bicara tidak-tidak ke Dimas. Masalah yang sebenarnya kecil malah menjadi besar karena tingkahnya yang tidak bisa mengendalikan emosi. Alfi yang menjadi penengah berusaha untuk netral dengan tidak memihak Dimas atau Baim. Baim yang merasa menyesal lalu mendatangi Alfi dan mengaku minta maaf. Alfi lalu bercerita ke Dimas kalau Baim tidak bermaksud seperti itu. Dimas memahaminya dan sudah membeli barang yang hilang. Setelah itu ketiganya bertemu, saling minta maaf dan kekompakan mereka terjalin kembali.