350 Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari, Tentang Cinta, Rindu dan Hidup

Fiersa Besari, seorang musisi, penulis dan juga konten kreator yang namanya sedang meroket. Ya, baik lagu-lagunya, buku-bukunya hingga konten-kontennya di YouTube selalu berhasil mencuri perhatian. Ya, Fiersa adalah sosok yang selalu aesthetic dalam membuat konten. Wajar saja jika musisi Indie memiliki banyak views atau respons netizen terkait karya yang dibuat. Karya-karyanya pun selalu diapresiasi oleh banyak orang.

Fiersa Besari terkenal dalam membuat quotes, kata-kata bijak dan mutiara yang yang selalu mengena di hati. Banyak yang merasa related dengan kata-kata yang dibuatnya. Oleh sebab itu pencarian keyword Quotes kata-kata mutiara bijak Fiersa Besari banyak selalu di mesin telusur. Nah, oleh sebab itu Memora.id merangkum menjadi 3 bagian yakni kata-kata Fiersa dari quotes di buku, kata-kata Fiersa Besari dari lirik lagu dan kata-kata Fiersa Besari dari cuitan di Twitter.

Kata-kata tersebut selalu berhasil mendapatkan impresi yang cukup bagus dari warganet. Penasaran kan apa saja kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari? Berikut Memora.id rangkum kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari.

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

1. “Pergi saja, engkau pergi dariku. Biar kubunuh perasaan untukmu.” – (Fiersa Besari – Waktu yang Salah).
2. “Meski berat melangkah. Hatiku hanya tak siap terluka.” – (Fiersa Besari – Waktu yang Salah).
3. “Hidup memang sebuah pilihan. Tapi hati bukan ‘tuk dipilih.” – (Fiersa Besari – Waktu yang Salah).
4. “Kita adalah rasa yang tepat. Di waktu yang salah.” – (Fiersa Besari – Waktu yang Salah).
5. “Jangan tanyakan perasaanku. Jika kau pun tak bisa beralih.” – (Fiersa Besari – Waktu yang Salah).
6. “Coba tanya hatimu sekali lagi. Sebelum engkau benar-benar pergi.” – (Fiersa Besari – April).
7. “Kisah kita memang baru sebentar. Namun kesan terukir sangat indah.” – (Fiersa Besari – April).
8. “Walau tak pernah berbalas. Bahagiamu juga bahagiaku.” – (Fiersa Besari – April).
9. “Tak pernah lelah menanti. Karena ku yakin kau akan kembali.” – (Fiersa Besari – April).



10. “Sungguh aku rindu berbagi tawa. Kini kita tidak lagi menyapa.” – (Fiersa Besari – April).
11. “Kau bagai sebuah candu. Membuatku selalu rindu.” – (Fiersa Besari – Bukan Lagu Valentine).
12. “Bukan tentang bunga dan coklat. Tapi tentang siapa yang tak pernah pergi. Saat kau terluka. Aku orangnya.” – (Fiersa Besari – Bukan Lagu Valentine).
13. “Tak usah pakai pensil alis. Bagiku kau yang termanis.” – (Fiersa Besari – Bukan Lagu Valentine).
14. “Sayang, Valentine untukmu. Tiga ratus enam puluh lima hari dalam setahunku.” – (Fiersa Besari – Bukan Lagu Valentine).
15. “Jantungku berdegup cepat. Setiap senyummu terlihat.” – (Fiersa Besari – Bukan Lagu Valentine).
16. “Waktu kau sedih ‘ku di sini. Waktu kau senang kau di mana?” – (Fiersa Besari – Nadir).
17. “Sebelum dirimu pergi. Dan janjimu hilang arti. Lihatlah perjuanganku.” – (Fiersa Besari – Nadir).
18. “Bagaimanakah kabarmu? Berhasilkah lupakanku? Diriku yang bodoh ini masih mendamba hadirmu.” – (Fiersa Besari – Nadir).
19. “Biar kuberharap dengan. Hati yang keras kepala.” – (Fiersa Besari – Nadir).
20. “Aku rindu kau yang dulu dan obrolan kecil kita.” – (Fiersa Besari – Nadir).
21. “Aku kesal dengan jarak. Yang sering memisahkan kita.” – (Fiersa Besari – Celengan Rindu).
22. “Aku kesal dengan waktu. Yang tak pernah berhenti bergerak.” – (Fiersa Besari – Celengan Rindu).
23. “Ingin ku berdiri di sebelahmu. Menggenggam erat jari-jarimu.” – (Fiersa Besari – Celengan Rindu).
24. “Hingga kejamnya waktu. Menarik paksa kau dari pelukku.” – (Fiersa Besari – Celengan Rindu).
25. “Lalu kita kembali menabung rasa rindu. Saling mengirim doa sampai nanti sayangku.” – (Fiersa Besari – Celengan Rindu).
26. “Jangan pernah kau merasa sendiri. Tengoklah aku yang tak pernah pergi.” – (Fiersa Besari – Pelikku untuk Pelikmu).
27. “Bagiku kau tetap yang terbaik. Entah beratmu turun atau naik.” – (Fiersa Besari – Pelikku untuk Pelikmu).
28. “Kita hanyalah manusia. Wajar jika tak sempurna.” – (Fiersa Besari – Pelikku untuk Pelikmu).
29. “Segala sesuatu yang pelik. Bisa diringankan dengan peluk.” – (Fiersa Besari – Pelikku untuk Pelikmu).
30. “Kadang kala tak mengapa. Untuk tak baik baik saja.” – (Fiersa Besari – Pelikku untuk Pelikmu).



31. “Kita hanya berjarak. Namun bukan berpisah.” – (Fiersa Besari – Rumah).
32. “Engkau adalah rumah. Tempat yang paling indah.” – (Fiersa Besari – Rumah).
33. “Sekantong rindu bekal ku, menemani perjalanan.” – (Fiersa Besari – Rumah).
34. “Di pelukan mu sayang, aku akan pulang.” – (Fiersa Besari – Rumah).
35. “Sungguh ku benci tinggalkan. Tempat kita rajut mimpi.” – (Fiersa Besari – Rumah).
36. “Kalimat hilang makna logika tak berdaya.” – (Fiersa Besari – Garis Terdepan).
37. “Kau membuatku yakin malaikat tak selalu bersayap.” – (Fiersa Besari – Garis Terdepan).
38. “Di tepian nestapa hasrat terbungkam sunyi.” – (Fiersa Besari – Garis Terdepan).
39. “Biar saja menanti tanpa batas tanpa balas. Tetap menjelma cahaya di angkasa.” – (Fiersa Besari – Garis Terdepan).
40. “Bilur makin terhampar dalam rangkuman asa.” – (Fiersa Besari – Garis Terdepan).

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

41. “Ku menampar diri sendiri, agar cepat. Kembali ke bumi dan melupakan semua.” – (Fiersa Besari – Melawan Hati).
42. “Kesendirian ini menyiksa diriku perlahan. Kita dipisahkan kenyataan.” – (Fiersa Besari – Melawan Hati).
43. “Tak seharusnya aku kehilanganmu. Tak seharusnya aku merindu.” – (Fiersa Besari – Melawan Hati).
44. “Biarkan aku pergi, melawan hati. Terpuruk dan hancur tanpamu.” – (Fiersa Besari – Melawan Hati).
45. “Mengapa bayangmu terus ada, setiap ku memejamkan mata?” – (Fiersa Besari – Melawan Hati).
46. “Aku terpikat berulang kali oleh sejuta pesonamu.” – (Fiersa Besari – Bandung).
47. “Bernostalgia di taman kota. Menikmati renjana yang membiru.” – (Fiersa Besari – Bandung).
48. “Di kota ini aku temukan rangkuman persahabatan dan rasa cinta.” – (Fiersa Besari – Bandung).
49. “Melihat pelukis jalanan, menggoreskan cerita tentang canda dan tawa.” – (Fiersa Besari – Bandung).
50. “Bergerak diiringi nada, kalau muda di Saparua.” – (Fiersa Besari – Bandung).



51. “Deras cerita membanjiriku. Tentang caramu lukis tawaku.” – (Fiersa Besari – Belum Punah).
52. “Kau yang menuntun, ‘Ku yang menuntut.” – (Fiersa Besari – Belum Punah).
53. “Kisah kita sangat indah. Hingga perlahan berubah.” – (Fiersa Besari – Belum Punah).
54. “Kau yang terlalu pengalah. Hadapi ‘ku yang pemarah.” – (Fiersa Besari – Belum Punah).
55. “‘Ku hanya rindu kita yang dulu. Tidak bermaksud curi hatimu.” – (Fiersa Besari – Belum Punah).
56. “Aku bukan babi. Tapi rindu ini membabi buta.” – (Fiersa Besari – Lagu Dua Kunci).
57. “Mengapa memikirkan dia. Yang tidak memikirkan kamu?.” – (Fiersa Besari – Lagu Dua Kunci).
58. “Lebih baik sama aku. Biar kubuat kau bahagia.” – (Fiersa Besari – Lagu Dua Kunci).
59. “Kadang sakit saat sadar. Kau tak membalas perasaanku.” – (Fiersa Besari – Lagu Dua Kunci).
60. “Kapankah kau mau move on? Move on kepadaku.” – (Fiersa Besari – Lagu Dua Kunci).
61. “Terpapah dan tanpa arah. Biarkan harapan musnah.” – (Fiersa Besari – Edeilweiss).
62. “Hening membesit makna. Tangisan yang tak terlihat.” – (Fiersa Besari – Edeilweiss).
63. “Menuntun jejak yang rapuh. Tinggalkan perih tersisih.” – (Fiersa Besari – Edeilweiss).
64. “Bagaimana bila hatiku hancur. Tak kubiarkan itu terjadi.” – (Fiersa Besari – Edeilweiss).



65. “Dunia takkan selamanya memalingkan wajah. Bawa aku pergi bersamamu tuk melihat.” – (Fiersa Besari – Edeilweiss).
66. “Hidup ini indah bila kau mengikhlas yang harus dilepas.” – (Fiersa Besari – Epilog).
67. “Kau terlalu agung tuk dikalahkan rasa sakit” – (Fiersa Besari – Epilog).
68. “Ceritakanlah keluh-kesahmu. Telingaku tak jenuh mendengar.” – (Fiersa Besari – Epilog).
69. “Separah itu luka batinmu. Tak bosankah bawa masa lalu.” – (Fiersa Besari – Epilog).
70. “Sudahlah berhenti meratapi. Sesuatu yang takkan kembali.” – (Fiersa Besari – Epilog).
71. “Everywhere you go I will follow you.” – (Fiersa Besari – Friendzone).
72. “I’m crazy about you. I don’t know what to do.” – (Fiersa Besari – Friendzone).
73. “I won’t get bored with everything you say.” – (Fiersa Besari – Friendzone).
74. “I don’t wanna be such a drama. But I can’t get you out of my head.” – (Fiersa Besari – Friendzone).
75. “It’s in the way you make me feel. You make me feel alright.” – (Fiersa Besari – Friendzone).
76. “Tawa dan tangisan yang kita lalui. Kini sebatas sejarah.” – (Fiersa Besari – Garis Waktu).
77. “Kau yang terbaik kau yang terindah. Kau yang mengajari arti jatuh hati.” – (Fiersa Besari – Garis Waktu).
78. “Kau beri harap lalu kau pergi. Garis waktu takkan mampu menghapusmu.” – (Fiersa Besari – Garis Waktu).
79. “Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap.” – (Fiersa Besari – Garis Waktu).
80. “Kenangan memburai bersama wangimu yang singgah dikala hujan.” – (Fiersa Besari – Garis Waktu).

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

81. “I’m tired of this journey and those nightmares from past.” – (Fiersa Besari – Glimpse).
82. “I’m letting go all of the boxes. All the boxes of you.” – (Fiersa Besari – Glimpse).
83. “Sometimes pain hurts me bad. Let the rain sweep it away.” – (Fiersa Besari – Glimpse).
84. “I’m not okay. But I’ll be just fine without you.” – (Fiersa Besari – Glimpse).
85. “Time for me to sail the sea. Facing tides and the wind.” – (Fiersa Besari – Glimpse).
86. “‘Ku tak peduli dengan mereka. Asal kau di sini.” – (Fiersa Besari – Harapan).
87. “Jangan pergi, kau yang mengutuhkan aku.” – (Fiersa Besari – Harapan).
88. “Aku tak pernah merasa lengkap sampai kau datang.” – (Fiersa Besari – Harapan).
89. “Raih tanganku. Agar kutahu ‘ku tak sendiri.” – (Fiersa Besari – Harapan).
90. “Bertahanlah sebentar lagi. Sampai kuikat dirimu.” – (Fiersa Besari – Harapan).
91. “Kita pernah coba melupakan. Rasa yang meradang.” – (Fiersa Besari – Hingga Napas Ini Habis).
92. “Biarkan aku menyeberang dan coba berjuang.” – (Fiersa Besari – Hingga Napas Ini Habis).
93. “Tetaplah di sini, jangan pernah pergi.” (Fiersa Besari – Hingga Napas Ini Habis).
94. “Meski hidup berat, kau memilikiku.” – (Fiersa Besari – Hingga Napas Ini Habis).
95. “Ketika hatimu terluka. ‘Ku ‘kan menjagamu. Hingga napas ini habis.” – (Fiersa Besari – Hingga Napas Ini Habis).
96. “When the world falls asleep. We begin all the small talks.” – (Fiersa Besari – I Heart Thee).
97. “Hold my hand, squeeze it tight, don’t let go.” – (Fiersa Besari – I Heart Thee).
98. “Fill my head, with your voice. With those words that drive me crazy.” – (Fiersa Besari – I Heart Thee).
99. “Let this be our secret. It is you, it’s always you, it’s always been you.” – (Fiersa Besari – I Heart Thee).
100. “You are my endorphine while I am giving you heartache.” – (Fiersa Besari – I Heart Thee).
101. “Hujan malam ini membawaku pada kenangan.” – (Fiersa Besari – Ibu).
102. “Kau tak biarkan aku sedikit pun terluka. Meski harus kau korbankan dirimu sendiri.” – (Fiersa Besari – Ibu).
103. “Ibu aku rindu pada belaianmu pada nasihatmu yang mendamaikan jiwaku.” – (Fiersa Besari – Ibu).
104. “Ibu maafkan aku belum bisa beri yang terbaik” – (Fiersa Besari – Ibu).
105. “Kau tak biarkan aku sedikit pun terluka. Meski harus kau korbankan dirimu sendiri.” – (Fiersa Besari – Ibu).
106. “The silhouette that almost burn. All pictures in my head are gone.” – (Fiersa Besari – And I Need You).
107. “You teach me how to fly with broken wings.” – (Fiersa Besari – And I Need You).



108. “Please hold me close, my heart is getting weak.” – (Fiersa Besari – And I Need You).
109. “You whisper me those symphonies. The lies that never been this sweet.” – (Fiersa Besari – And I Need You).
110. “You’re everything and everything is you.” – (Fiersa Besari – And I Need You).
111. “Terhanyut menepis realita. Kau bukanlah milikku.” – (Fiersa Besari – Juara Kedua).
112. “Aku pilihan, kaulah jawaban, jelaskan arti adil.” – (Fiersa Besari – Juara Kedua).
113. “Tolong menetap utuh karena aku letih berbagi.” – (Fiersa Besari – Juara Kedua).
114. “Menunggu tapi tak ditunggu. Bertahan tapi tak ditahan.” – (Fiersa Besari – Juara Kedua).
115. “Tak sadarkah di balik senyuman, sungguh ‘ku terluka.” – (Fiersa Besari – Juara Kedua).
116. “Konon kasih sayang berlebihan. Itu bukan hal yang baik.” – (Fiersa Besari – Judulnya adalah Namamu).
117. “Kau hadir di saat bumi sedang tak asik. Bagai sebuah anugerah. Di antara amarah.” – (Fiersa Besari – Judulnya adalah Namamu).
118. “Tanpa kau sadar kau menolongku. Dari buruknya masa lalu.” – (Fiersa Besari – Judulnya adalah Namamu).
119. “Ku berjanji melindungimu hingga nanti saatnya tiba. Kau harus melepasku.” – (Fiersa Besari – Judulnya adalah Namamu).
120. “Bahwa hidupku punya arti dan kau alasan berjuang.” – (Fiersa Besari – Judulnya adalah Namamu).

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

121. “Ku titip rindu di sela malam. Berharap esok pagi kau ambil di sudut langit.” – (Fiersa Besari – Kau).
122. “Membekulah, ku kan menunggumu.” – (Fiersa Besari – Kau).
123. “Sembunyilah, ku kan temukanmu.” – (Fiersa Besari – Kau).
124. “Tak hendak ku lepaskan kenangan, yang merantai ku.” – (Fiersa Besari – Kau).
125. “Berlari lah, ku kan mengejarmu.” – (Fiersa Besari – Kau).
126. “Kepakkan sayapmu. Bawa aku terbang.” – (Fiersa Besari – Konspirasi Alam Semesta).
127. “Luka yang tersisa. Luruh dalam dekapmu.” – (Fiersa Besari – Konspirasi Alam Semesta).
128. “Seseorang akan mengajarimu cara tertawa. Cara percaya, cara mengeja rasa tak bernama.” – (Fiersa Besari – Konspirasi Alam Semesta).



129. “Pernahkah kau terjatuh secara sukarela? Sebab kau yakin seseorang akan menangkapmu.” – (Fiersa Besari – Konspirasi Alam Semesta).
130. “Diam dan rasakan. Debaran jantungku. Saat kau ulurkan. Tangan untuk menolongku.” – (Fiersa Besari – Konspirasi Alam Semesta).
131. “Sunyi yang tak mau pergi. Hati berlari memelukmu.” – (Fiersa Besari – Kala).
132. “Tanganku kosong, genggamlah. Pundakku kuat, rebahlah.” – (Fiersa Besari – Kala).
133. “Sampai kapan kau membeku? Sembunyi di rasa sakitmu.” – (Fiersa Besari – Kala).
134. “Coba kau cari siapa yang mampu menunggumu. Akulah orang itu.” – (Fiersa Besari – Kala).
135. “Di sisi gelap merindu. Terbata untuk memulai.” – (Fiersa Besari – Kala).
136. “Kau dan aku sepasang orang asing yang membawa kisah masing-masing.” – (Fiersa Besari – Lekas Pulih).
137. “Di napas yang tersisa. Sayup terdengar doa.” – (Fiersa Besari – Lekas Pulih).
138. “‘Ku takkan hidup selamanya. Namun tak pernah siap berpisah.” – (Fiersa Besari – Lekas Pulih).
139. “Tidak apa-apa, menangislah. Itu tak menjadikanmu lemah.” – (Fiersa Besari – Lekas Pulih).
140. “Semuanya memiliki hikmah. Tuhan Mahabaik, percayalah!.” – (Fiersa Besari – Lekas Pulih).
141. “Bayangan membias dalam kehampaan.” – (Fiersa Besari – Lembayung).
142. “Semesta membeku saat kau tak di sisiku.” – (Fiersa Besari – Lembayung).
143. “Di sini kupeluk, puing yang tersisa.” – (Fiersa Besari – Lembayung).
144. “Engkau mentari yang menuntun aku melangkah.” – (Fiersa Besari – Lembayung).
145. “Engkaulah hujan yang membasuh semua perih.” – (Fiersa Besari – Lembayung).
146. “Apa yang telah kuperbuat. Menghancurkan semuanya.” – (Fiersa Besari – Melangkah Tanpamu).
147. “Satu khilaf berbisik. Dua hati terpecah.” – (Fiersa Besari – Melangkah Tanpamu).
148. “Aku yang bodoh melepasmu. Hal terbaik yang pernah ada.” – (Fiersa Besari – Melangkah Tanpamu).
149. “Maaf tidak berguna. Rapuh ‘ku tanpa arah.” – (Fiersa Besari – Melangkah Tanpamu).
150. “Adakah jalan pulang untukku?” – (Fiersa Besari – Melangkah Tanpamu).
151. “Rindu terhalang sekat. Harap yang terpatah.” – (Fiersa Besari – Nona Senja).
152. “Kau tak hendak terikat. Ringkihku terpapah.” – (Fiersa Besari – Nona Senja).
153. “Hanya kau yang tau caranya membuat diriku terluka.” – (Fiersa Besari – Nona Senja).
154. “Kau pernah menjadi gemintang yang terpeta dan berpendar di hatiku.” – (Fiersa Besari – Nona Senja).
155. “Kau takut berjalan dalam gelap padahal aku takkan melepaskan genggam.” – (Fiersa Besari – Nona Senja).
156. “Berhenti mencaci, mulai memperbaiki.” – (Fiersa Besari – Napak Tilas).
157. “Berhenti mengutuk, mulai memberi arti.” – (Fiersa Besari – Napak Tilas).
158. “Ibu pertiwi, menangis lara. Menunggumu untuk mengulurkan tangan.” – (Fiersa Besari – Napak Tilas).
159. “Negeri ini tanah surga, kawan. Namun, sang saka sedang terluka.” – (Fiersa Besari – Napak Tilas).
160. “Kita semua saudara dan bukankah perbedaan itu indah.” – (Fiersa Besari – Napak Tilas).

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

161. “Ku pernah tergila gila padamu. Rela melakukan semua untukmu.” – (Fiersa Besari – Obsesi).
162. “Kita pernah lewati suka duka. Sebelum akhirnya saling terluka.” – (Fiersa Besari – Obsesi).
163. “Aku benci caramu meninggikan diriku. Aku benci caramu meninggalkan diriku.” – (Fiersa Besari – Obsesi).
164. “Kau jatuh hati pada imajinasimu sendiri.” – (Fiersa Besari – Obsesi).
165. “Ku pernah setakut itu kau pergi. Hingga membunuh mimpiku sendiri.” – (Fiersa Besari – Obsesi).
166. “Petualangan memanggilmu untuk kalahkan rasa takut.” – (Fiersa Besari – Petualangan).
167. “Pergilah untuk pulang. Menghilanglah dan temukan. Makna sebuah perjalanan.” – (Fiersa Besari – Petualangan).
168. “Menanti mentari terbit. Dengan secangkir kopi dan persahabatan.” – (Fiersa Besari – Petualangan).
169. “Bergegaslah. Berkemas. Dan carilah arti hidup.” – (Fiersa Besari – Petualangan).
170. “Tanpa beton dan atap, hari kita tetap indah.” – (Fiersa Besari – Petualangan).



171. “Tahun berlalu hati menunggu.” – (Fiersa Besari – Pemeran Pengganti).
172. “Waktu bergerak tapi kau tidak.” – (Fiersa Besari – Pemeran Pengganti).
173. “Ku sadar ku pameran pengganti. Tak pernah benar-benar di hati.” – (Fiersa Besari – Pemeran Pengganti).
174. “Biarlah biar aku bertahan. Mungkin esok rasamu sungguhan.” – (Fiersa Besari – Pemeran Pengganti).
175. “Aku memandang. Kau memandangnya.” – (Fiersa Besari – Pemeran Pengganti).
176. “The first time that smile tells me you’re mine.” – (Fiersa Besari – Quasar).
177. “Time has passed. We have proven.” – (Fiersa Besari – Quasar).
178. “To my soul that’s smile tells me I’m yours.” – (Fiersa Besari – Quasar).
179. “Crazy thing called love has helped us survive.” – (Fiersa Besari – Quasar).
180. “I will be with you until the end of your last breath.” – (Fiersa Besari – Quasar).
181. “Rindu ini mengggema. Sampai di ujung luka.” – (Fiersa Besari – Temaram).
182. “Engkau pencuri hati. Tanpa pernah sadari.” – (Fiersa Besari – Temaram).
183. “Aku dipeluk nanar. Tiada bergeming.” – (Fiersa Besari – Temaram).
184. “Aku sadar siapa diriku. Yang tidak mungkin menggapaimu.” – (Fiersa Besari – Temaram).
185. “Kau terlalu indah untuk jadi kenyataan.” – (Fiersa Besari – Temaram).
186. “Dari mana rasa ini ‘ku tak tahu. Yang pasti darimu kubelajar menunggu.” – (Fiersa Besari – Selindung).
187. “Dalam karyaku selalu ada sosokmu.” – (Fiersa Besari – Selindung).
188. “Dalam doaku selalu ada namamu.” – (Fiersa Besari – Selindung).
189. “Aku lelah sembunyi. Lelah merindukanmu dalam sunyi.” – (Fiersa Besari – Selindung).
190. “Tanganku jangan dijabat, baiknya digenggam saja.” – (Fiersa Besari – Selindung).
191. “Tak taukah dirimu. Hidup takkan menunggu.” – (Fiersa Besari – Samar).
192. “Buka sedikit hati agar kau tau kau tidak sendiri.” – (Fiersa Besari – Samar).
193. “Lupakah kau cara tersenyum.” – (Fiersa Besari – Samar).
194. “Berhentilah membagi. Semua yang telah dicuri.” – (Fiersa Besari – Samar).
195. “Pakailah pundakku saat kau menangis.” – (Fiersa Besari – Samar).
196. “ku tak bisa merangkai kata. Namun kau seakan membaca hatiku.” – (Fiersa Besari – Sepasang Pendaki).
197. “Yang ingin jadi kompasmu. Ketika kau hilang arah.” – (Fiersa Besari – Sepasang Pendaki).
198. “Yang ingin jadi sentermu. Menuntunmu dalam gelap.” – (Fiersa Besari – Sepasang Pendaki).
199. “Yang ingin jadi tendamu. Melindungimu dari badai.” – (Fiersa Besari – Sepasang Pendaki).
200. “Desiran angin menggoda kita agar berhenti.” – (Fiersa Besari – Sepasang Pendaki).

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Lirik Lagu.

201. “Awan kita sudah menggantung pada sayap matahari.” – (Fiersa Besari – Senja Bersayap).
202. “Keberadaan kita lebih nyata dari para pengendara siang.” – (Fiersa Besari – Senja Bersayap).
203. “Kita menikmati pemandangan hidup dari pelataran surga.” – (Fiersa Besari – Senja Bersayap).
204. “Melihat insan yang tak pernah lelah bercinta melawan arah kiblat.” – (Fiersa Besari – Senja Bersayap).
205. “Berusaha keras menyantap titik-titik bahagia yang tersedia dalam sudut pandang Tuhan.” – (Fiersa Besari – Senja Bersayap).
206. “Hujan malam ini membawaku pada kenangan.” – (Fiersa Besari – Surat untuk Ibu).
207. “Kau tak biarkan aku sedikit pun terluka.” – (Fiersa Besari – Surat untuk Ibu).
208. “Kau tersenyum sambil menyembunyikan lelah.” – (Fiersa Besari – Surat untuk Ibu).
209. “Kau tak pernah berhenti melakukan yang terbaik.” – (Fiersa Besari – Surat untuk Ibu).
210. “Pada nasehatmu yang mendamaikan jiwaku.” – (Fiersa Besari – Surat untuk Ibu).
211. “Ku tak peduli kalau kau bukan yang termanis.” – (Fiersa Besari – Tanpa Karena).
212. “Kau istimewa walau terkadang menyebalkan.” – (Fiersa Besari – Tanpa Karena).
213. “Ketidaksempurnaanmu menyempurnakanku.” – (Fiersa Besari – Tanpa Karena).
214. “Kita punya sejuta alasan untuk melanjutkan.” – (Fiersa Besari – Tanpa Karena).
215. “Rasa ini tak kenal kedaluwarsa.” – (Fiersa Besari – Tanpa Karena).



216. “Kau beri segalanya, aku ambil semuanya.” – (Fiersa Besari – Terima Kasih dan Maaf).
217. “Kau tetap berkorban meski aku melawan.” – (Fiersa Besari – Terima Kasih dan Maaf).
218. “Ku yang terus berdosa. Kau yang terus berdoa.” – (Fiersa Besari – Terima Kasih dan Maaf).
219. “Kini giliran aku menjaga dirimu hingga habis waktu.” – (Fiersa Besari – Terima Kasih dan Maaf).
220. “Ku membanting pintu, penuh rasa khilaf.” – (Fiersa Besari – Terima Kasih dan Maaf).
221. “Apa kabarmu tambatan hati. Masihkah kuhiasi mimpimu.” – (Fiersa Besari – Tempat Aku Pulang).
222. “Fisikku pergi meninggalkanmu. Namun kenangan ini tertinggal.” – (Fiersa Besari – Tempat Aku Pulang).
223. “Tak pernah jauh dari dirimu menanti perjumpaan yang indah.” – (Fiersa Besari – Tempat Aku Pulang).
224. “Benamkan rindu di pelukanmu seperti dulu.” – (Fiersa Besari – Tempat Aku Pulang).
225. “Tak ada sedih yang tak mampu untuk kau sembuhkan.” – (Fiersa Besari – Tempat Aku Pulang).
226. “Ada kebanggaan di senyummu.” – (Fiersa Besari – Telapak Kaki).
227. “Ada kecemasan di marahmu.” – (Fiersa Besari – Telapak Kaki).
228. “Kasihmu samudra tanpa batas.” – (Fiersa Besari – Telapak Kaki).
229. “Ada pengorbanan di langkahmu.” – (Fiersa Besari – Telapak Kaki).
230. “Ada kasih suci di belaimu.” – (Fiersa Besari – Telapak Kaki).
231. “Tunjuk satu bintang, buatkan harapan.” – (Fiersa Besari – Hari Untukmu).
232. “Terbang tinggi membunuh resah yg ada.” – (Fiersa Besari – Hari Untukmu).
233. “Pastikan nafasku menyelamatkanmu.” – (Fiersa Besari – Hari Untukmu).
234. “Aku dan dirimu tentukan pilihan nanti.” – (Fiersa Besari – Hari Untukmu).
235. “Hariku, harimu. Yakinkan kemelut ini usai.” – (Fiersa Besari – Hari Untukmu).
236. “Melawan segala perbedaan. Demi angan yang kita rencanakan.” – (Fiersa Besari – Cerita Panjang untuk Hidup yang Singkat).
237. “Kaulah alasanku untuk tetap hidup.” – (Fiersa Besari – Cerita Panjang untuk Hidup yang Singkat).
238. “Kaulah alasanku untuk terus berjuang.” – (Fiersa Besari – Cerita Panjang untuk Hidup yang Singkat).
239. “Yang terpenting tua dan bijaksana. Tetap bersama di sakit dan sehat.” – (Fiersa Besari – Cerita Panjang untuk Hidup yang Singkat).
240. “Kadang datang bosan dan godaan. Tapi kita putuskan untuk bertahan.” – (Fiersa Besari – Cerita Panjang untuk Hidup yang Singkat).

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Buku

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Buku

241. “Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan.” – Buku Garis Waktu.
242. “Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.” – Buku Garis Waktu.
243. “Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur… kau juga.” – Buku Garis Waktu.
244. “Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas.” – Buku Garis Waktu.
245. “Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa.” – Buku Garis Waktu.
246. “Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita.” – Buku Garis Waktu.
247. “Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.” – Buku Garis Waktu.
248. “Aku tidak tahu cara membencimu dengan baik dan benar, seperti kau tidak tahu cara menyayangiku dengan baik dan benar.” – Buku Garis Waktu.
249. “Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu.” – Buku Garis Waktu.
250. “Jika mereka bertanya padaku apakah aku menyesal, jawabanku adalah tidak. Berhasil ataupun gagal, aku bangga hidup di atas keputusan yang kubuat sendiri.” – Buku Garis Waktu.
251. “Cinta bukan melepas tapi merelakan. Bukan memaksa tapi memperjuangkan. Bukan menyerah tapi mengikhlaskan. Bukan merantai tapi memberi sayap.” – Buku Garis Waktu.
252. “Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.” – Buku Garis Waktu.
253. “Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.” – Buku Garis Waktu.
254. “Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah. Justru, aku menikmati prosesnya.” – Buku Garis Waktu.



255. “Aku mengalah. Aku mengalah karena aku percaya, kalau kau memang untukku, sejauh apapun kakimu membawamu lari, jalan yang kau tempuh hanya akan membawamu kembali padaku.” – Buku Garis Waktu.
256. “Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah.” – Buku Garis Waktu.
257. “Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?” – Buku Garis Waktu.
258. “Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya.” – Buku Garis Waktu.
259. “Aku ingin kau rindukan, aku ingin kau kejar, aku ingin kau buatkan puisi. Lalu, aku akan bertingkah tak peduli, agar kau tahu rasanya jadi aku.” – Buku Garis Waktu.
260. “Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena perasaannya berhenti, melainkan karena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.” – Buku Garis Waktu.
261. “Jangan sampai nyusahin keluarga dan orang-orang terdekatmu cuma karena kamu senang menghancurkan diri sendiri.” – Buku Catatan Juang.
262. “Komitmen berarti komunikasi. Komitmen berarti mementingkan satu sama lain di atas ego kita sendiri.” – Buku Catatan Juang.
263. “Gunung bukanlah tempat untuk pamer, tempat untuk berhitung ketinggian, apalagi tempat untuk menambah jumlah puncak yang sudah kita daki.” Buku Catatan Juang.
264. “Kebaikan pada alam bisa dilakukan dengan hal yang paling sederhana, jangan buang sampah sembarangan, misalnya, terlepas ada yang melihat atau pun tidak.” – Buku Catatan Juang.
265. “Jangan sembarangan menyerahkan hati ketika patah, karena hanya di tangan mekanik yang tepat hati kita akan sembuh. Jadi, tidak perlu terburu-buru.” – Buku Catatan Juang.
266. “Ketika seseorang yang tak kukenal membaca tulisanku, lalu merasakan apa yang ku sampaikan, aku telah bersahabat dengannya.” – Buku Catatan Juang.
267. “Dan aku hanya bisa menjadi pendosa sementara engkau terus menjadi pendoa.” – Buku Catatan Juang.
268. “Sebab kopi mengingatkanku pada cinta yang bertepuk sebelah tangan. Pahit, namun kita tak bisa berhenti menikmatinya.” – Buku Catatan Juang.
269. “Cinta memang tak butuh alasan, tapi sebuah komitmen butuh alasan.” – Buku Catatan Juang.
270. “Hidup ini keras, buktikan dirimu kuat. Yang membedakan pemenang dan pecundang hanya satu: pemenang tahu cara berdiri saat jatuh, pecundang lebih nyaman tetap ada di posisi jatuh.” – – Buku Catatan Juang.
271. “Ah, Ibu. Tiap ulang tahunmu datang, aku membenci hari tersebut, sungguh. Mengetahui uban dan keriputmu semakin banyak, sementara waktu kita semakin sedikit. Dan aku hanya bisa menjadi pendosa, sementara engkau terus menjadi pendoa.” – Buku Catatan Juang.
272. “Kita adalah apa yang kita pikirkan, bukan apa yang mereka pikirkan.” – Buku Catatan Juang.
273. “Kita adalah apa yang kita inginkan, bukan apa yang mereka inginkan.” – Buku Catatan Juang.
274. “Tak usah berhenti melangkah. Jatuh dan terluka itu hal yang biasa. Semua akan menang pada waktunya.” – Buku Catatan Juang.
275. “Kadang sesuatu yang terbaik datang tidak tepat waktu, setelah kita puas bercengkerama dengan rasa kesal dan rasa sesal terlebih dahulu.” – Buku Catatan Juang.
276. “Karena yang paling menyebalkan dari sebuah janji adalah: membuat seseorang menanti dan berekspektasi.” – Buku Catatan Juang.
277. “Setahuku, bercanda itu seharusnya lucu, bukan menyakitkan.” – Buku Catatan Juang.
278. “Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran.” – Buku Catatan Juang.
279. “Apa artinya pergi, jika engkau tak menjadi tempatku pulang?” – Buku Catatan Juang.
280. “Dulu, pada suatu ketika, senja pernah indah, seindah janji-janji yang berujung menjadi sumpah serapah.” – Buku Catatan Juang.

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Buku

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Buku

281. “Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, itulah yang menjadikan kita manusia.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
282. “Akulah orang yang selalu ada untukmu. Meski hanya sebatas teman.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
283. “Kita mesti melepaskan apa yang sudah enggak bisa kita ubah dan belajar melanjutkan hidup.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
284. “Persahabatan sejati tak akan pernah mati. Kenang hari ini, kawan. Cerita yang mengagumkan.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
285. “Ternyata, batas antara hidup dengan mati itu tipis.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
286. “Aku rindu hujan seperti aku merindukanmu. Sudah lama aku tidak memandang rintiknya memeluk bumi.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
287. “Cinta adalah soal rasa yang dapat datang dan pergi seenaknya.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
288. “Manusia adalah manusia, ada yang jahat, ada yang baik, dan itu tak pernah ditentukan dari apa etnis mereka.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
289. “Aku memberimu terbaik. Mengapa dia mendapatkan apa yang terbaik darimu?” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
290. “Pada sebuah titik bifurkasi, sudikah kau mengerti? Aku ingin cuma ada kita tanpa dustai dia.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
291. “Aku sadar bahwa sekuat apa pun kita berusaha memperbaiki, sebuah hubungan takkan lagi sama tanpa adanya kepercayaan.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
292. “Masa lalu, sepahit apa pun itu, bukanlah untuk dilupakan, melainkan untuk diingat dengan persepsi yang tidak menyakitkan.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.



293. “Aku berterimakasih pada hujan yang telah menuntunku padamu.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
294. “Sejahat apa pun seseorang, ujungnya akan mendengarkan hati nurani.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
295. “Ayolah, lupakan sejenak hal cengeng semacam itu. Kau laki-laki! Berpijaklah.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
296. “Menaruh angan dalam warnamu. Tak hendak kulepaskan kenangan yang merantaiku.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
297. “Kutitip rindu di sela malam, berharap esok pagi kau ambil di sudut langit.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
298. “Aku yakin kamu bisa bikin orang yang kamu sayangi bahagia. Kamu cuma hadir di waktu yang salah.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
299. “Hidup ini sederhana, manusianya saja yang rumit.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
300. “Terperangkap dalam zona pertemanan adalah hal yang menyebalkan.” – Buku Konspirasi Alam Semesta.
301. “Indonesia adalah sepercik surga yang Tuhan turunkan di muka bumi.” – Buku Arah Langkah.
302. “Sejauh apa pun jalan yang kita tempuh, tujuan akhir selalu rumah.” – Buku Arah Langkah.
303. “Senja selalu menggiring keceriaan menuju kegelapan. Mungkin hanya mereka yang bersyukur yang mampu menyeka air mata untuk melihat bintang.” – Buku Arah Langkah.
304. “Karena perpisahan, semanis apa pun, seindah apa pun, tetaplah perpisahan. Ada cerita yang harus berubah menjadi kenangan.” – Buku Arah Langkah.
305. “Dalam kesunyian, perlahan aku mengerti, bukanlah kenangan terburuk yang akan membuat kita bersedih, tapi kenangan terindah yang takkan bisa terulang lagi.” – Buku Arah Langkah.
306. “Salahkah jika aku kehilangan motivasi? Untuk apa semua ini? Bukankah luka akibat patah hati sudah berangsur pulih? Kebahagiaan apalagi yang kucari?” – Buku Tapak Jejak.
307. “Enggak akan ada yang sia-sia, kecuali diri kamu bilang itu sia-sia. Semua tergantung dari apa yang kamu pikirkan.” – Buku Tapak Jejak.
308. “Ikuti hati kamu, dia tidak akan pernah salah.” – Buku Tapak Jejak.
309. “Sekarang aku tahu bahwa rumah adalah tempat kita menaruh hati.” – Buku Tapak Jejak.
310. “Hatiku selalu kutinggalkan di sebelah ibu. Agar beliau tahu, bibir anaknya pergi untuk pulang pada punggung tangannya.” – Buku Tapak Jejak.
311. “Orang bilang, jodoh takkan ke mana. Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan kemana-mana terlebih dahulu sebelum akhirnya menetap. Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi.” – Buku 11.11.
312. “Kita berdua tahu, saat rasa percaya sudah dihancurkan, nggak mudah untuk membangunnya lagi.” – Buku 11.11
313. “Kalau enggak ada matahari, bumi masih tetap indah selama aku bisa duduk di sebelah kamu.” – Buku 11.11
314. “Tidak ada jarak yang terlalu jauh atau waktu yang terlalu lama untuk dua orang yang saling memerjuangkan rasa.” – Buku 11.11
315. “Kini aku yakin bahwa harapan, sekecil apa pun, dapat menuntun seseorang yang dikungkung kegelapan untuk melihat secercah cahaya.” – Buku 11.11
316. “Hargai tubuhmu. Bagaimana jika Tuhan terlalu sayang padamu dan memanggilmu esok hari, lalu tubuhmu mendeklarasikan protes karena kau tidak pernah menjaganya?” – Buku 11.11
317. “Beri aku kesempatan untuk membantumu bangkit lagi, bukan karena iba, tapi karena peduli.” – Buku 11.11.
318. “Menemani hari-harimu, bukan karena aku takut kau kenapa-kenapa, tapi karena aku takut aku yang kenapa-kenapa tanpamu.” – Buku 11.11.
319. “Kamu tahu kenapa Tuhan menciptakan kegelapan? Supaya kita mensyukuri keindahan kelap-kelip bintang.” – Buku 11.11.
320. “Ada hal yang lebih berharga dibandingkan uang, dan ia bernama ‘waktu’. Uang yang hilang bisa diganti, namun waktu yang hilang takkan pernah bisa kembali.” – Buku 11.11.

Kata-kata Mutiara Bijak Quotes Fiersa Besari dari Cuitan Twitter

Berikut kata-kata mutiara bijak quotes Fiersa Besari dari Cuitan Twitter

321. “Kalau masih remaja mood-mood-an itu wajar-wajar saja. Ya, namanya juga muda-moody.” @fiersabesari
322. “Apa yang enak belum tentu benar. Apa yang benar belum tentu enak. Yang mau enak-enak doang belum tentu perasaannya benar-benar” @fiersabesari
333. “Membiasakan kesalahan yang dirasa betul juga sebuah kesalahan.” @fiersabesari
334. “Waktunya memikirkan beban hidup” @fiersabesari
335. “Yang diminta kepastian, yang dikasih kepahitan. Sedih” @fiersabesari
336. “Kebiasaan, enggak enakan ke semua orang kecuali diri sendiri” @fiersabesari
337. “Hidup lagi berat-beratnya. Tapi yang kuat ya” @fiersabesari



338. “Dunia lagi banyak huru-hara. Kurang etis kalau hura-hura.” @fiersabesari
339. “Kesalahan kecil digedein. Kesalahan besar dilupain. Semua gimana kepentingan.” @fiersabesari
340. “Saling sayang tapi cuma bisa mendoakan dari jauh sambil melihat perasaan satu sama lain dipaksa mati. Mengheningkan cipta dimulai” @fiersabesari
341. “Sehat itu mahal. Sakit lebih mahal. Yang gratis itu ya disakitin pas lagi sehat-sehatnya” @fiersabesari
342. “Hari ini, siap-siap dijatuhkan lagi. Habis itu, belajar bangkit lagi. Masalah makin berat, kita makin kuat” @fiersabesari
343. “Aku akan tetap menyayangimu meskipun cakepmu sebatas aplikasi” @fiersabesari
344. “Nasib baik dinikmati, nasib buruk dijalani. Toh semua bakal berlalu” @fiersabesari
345. “Memaafkan bukan cuma perlu waktu, tapi juga perlu dimulai” @fiersabesari
346. “Hari terus berganti, nasib tetap begini” @fiersabesari
347. “Kita semua bisa salah. Jangan terlalu keras sama diri sendiri” @fiersabesari
348. “Kita saling membutuhkan. Cuma kamu belum sadar aja” @fiersabesari
349. “Kalau dengan mengurangi kawan bisa mengurangi drama, ya itu bagus-bagus aja.” @fiersabesari
350. “Ada kalanya kita harus berhenti mengalah, ada kalanya juga kita harus berhenti dan mengalah.” @fiersabesari



Tentang Penulis

memora.id
memora.id
Please be memorable with us