Terkena Dampak Ledakan Tangki Kilang Balongan, PHE ONWJ Ciptakan Metode Terawat

Terkena Dampak Ledakan Tangki Kilang Balongan, PHE ONWJ Ciptakan Metode Terawat

Penulis: Bayu Suryo Adi

OPF Balongan merupakan salah satu fasilitas produksi dari PHE ONWJ yang berdiri sejak tahun 2014 dengan produksi gas saat sekitar 7.8 MMSCFD. OPF Balongan terletak di daerah pesisir pantai utara Kab. Indramayu dan merupakan salah satu pensuplai gas untuk RU-VI Balongan. Pada 29 Maret 2021, OPF Balongan mengalami dampak langsung dari kejadian meledaknya tangki penyimpanan BBM di RU-VI Balongan yang menyebabkan beberapa fasilitas mengalami kerusakan berat. Dengan potensi insiden kebakaran yang tinggi menyebabkan kesiapan tanggap darurat kebakaran di OPF Balongan harus selalu terjaga. Hal tersebut diwujudkan salah satunya melalui pengetesan secara rutin terhadap Fire Suppression System. Fire water yang digunakan bersumber dari air tanah yang diolah menggunakan RO Package. Saat ini terbatasnya sumber air pemadam menjadi salah satu permasalahan di OPF Balongan.

Kejadian pada akhir maret tahun 2021 meledaknya tangki  T-301 di Pertamina RU VI Balongan. Ada empat tangki berisi gasolin yang terdampak dengan potensi kehilangan 23.000 kl. Ledakan dan kebakaran juga mengakibatkan 29 warga luka ringan dan 6 orang luka berat karena terbakar. Dari ledakan tersebut OPF Balongan PHE ONWJ mengalami dampak dari blasting / gelombang yang terjadi dari ledakan tersebut. Total 4 bangunan mengalami kerusakan parah. Selain itu produksi juga dihentikan mengingat kondisi keadaan darurat yang berasal dari pihak eksternal sehingga sulit untuk tertangani.

Ilustrasi Kejadian Kebakaran Tangki BBM di Balongan, Indramayu, Jawa Barat
Ilustrasi Kejadian Kebakaran Tangki BBM di Balongan, Indramayu, Jawa Barat

Sekilas kejadian ketika malam ledakan tangki terjadi berdasarkan informasi dari warga dan petugas keamanan. Kejadian bermula pada Minggu 28 Maret 2021 dimana ada kebocoran dari pipa penyalur BBM milik kilang Pertamina internasional atau yang biasa disebut kilang RU VI Balongan. Pada pukul 21.30 WIB warga Balongan datang ke pihak Pertamina karena mencium bau yang sangat menyengat yang berasal dari arah kilang Pertamina sejak sore. Namun, buntut aksi yang tidak digubris oleh pihak security dan kilang, warga protes dan melakukan kerusuhan, warga pun menjadi emosional hingga melakukan aksi lempar batu ke kantor Pertamina.

Kemudian di hari yang sama pada pukul 22.00 WIB, warga yang demo di depan kantor berhasil dibubarkan oleh polisi yaitu dari Polsek Balongan. Lalu, pada pukul 23.45 WIB mulai terjadi ledakan kecil dari kilang yang menyebabkan warga mulai panik. Selanjutnya, pada hari Senin 29 Maret 2021 tepatnya pada pukul 00.45 WIB ada ledakan yang lebih besar. Gelombang dari ledakan tersebut sangat jauh dan menyebabkan kerusakan di berbagai bangunan rumah warga, ruko, dan tempat lainya. Kepanikan warga mulai memuncak sehingga harus dilakukan evakuasi oleh tim kilang pertamina dan kepolisian yang bertugas.

Kondisi yang berpotensi terulang kembali seperti kejadian tersebut (Kebakaran tangki T-301 RU VI) yang membahayakan kondisi Plant milik PHE ONWJ membuat tim dari OPF Balongan PHE ONWJ mengidentifikasi beberapa penyebab masalah dominan yang muncul. Berdasarkan identifikasi dan hasil uji lapangan, akar penyebab yang berkorelasi langsung terhadap masalah tersebut ada 4 yaitu :

  • Belum adanya metode pemanfaatan air dari lingkungan yang terakumulasi di area kerja untuk sumber pemadam api
  • Tidak adanya fasilitas untuk mengambil air pemadaman api secara langsung
  • Sumber air dari tanah bersifat payau
  • Lokasi lapangan kerja berada di lingkungan dekat dengan Pertamina RU dan Pertamina EP

Dari keempat permasalahan tersebut tim dari OPF Balongan menyimpulkan bahwa akar penyebab dominan adalah “Belum adanya metode pemanfaatan air dari lingkungan yang terakumulasi di area kerja untuk sumber pemadam api”. Kondisi tersebut dinilai karena kondisi air di saluran buangan air/selokan yang ada saat ini belum termanfaatkan dengan baik. Sehingga pemanfaatan tersebut bisa digunakan untuk menambah kapasitas sumber tangka pemadam api. Air tersebut bisa digunakan untuk cooling apabila ada kejadian kebakaran dari luar seperti ledakan tangka, sehingga kondisi plant bisa tetap aman.

Beberapa hal dan risiko yang menjadi pertimbangan tim dalam menciptakan sebuah ide atau gagasan yaitu terkait bahaya terhadap personal, bahaya terhadap fasilitas dan peralatan, terhentinya produksi gas ke konsumen, dan meningkatkan kesiapan tanggap darurat kejadian kebakaran. Potensi tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap performa fasilitas dan operasional yang ada saat ini. Potensi kerugian dari terhentinya distribusi gas ke konsumen di taksir bisa mencapai 1 Milyar Rupiah per hari. Kerugian yang ditaksir tersebut terhitung dari perjanjian jual beli gas yang telah disetujui dari Pertamina dengan konsumen.

Untuk menjawab permasalahan yang dihadapi tersebut tim dari OPF Balongan PHE ONWJ menciptakan suatu metode untuk memanfaatkan air buangan yang ada di sekitaran plant menjadi sumber air pemadam. Metode yang diterapkan adalah dengan cara TERAWAT” dimana kepanjanganya adalah Transfer Rain Water karena sebagian besar air buangan yang terakumulasi adalah berasal dari air hujan. Air tersebut dikumpulkan dan ditampung ke dalam saluran air yang telah dibendung kemudian dipompakan sehingga menjadi sumber tambahan air pemadam api. Metode ini telah diaplikasikan oleh tim production OPF Balongan.

Skema metode TERAWAT di OPF Balongan, PHE ONWJ, Indramayu, Jawa Barat
Skema metode TERAWAT di OPF Balongan, PHE ONWJ, Indramayu, Jawa Barat

“Jadi pada prinsipnya disini kita menyelmatkan 3 poin penting dalam industri oil & gas yaitu people, plant, environment. Metode yang kita lakukan ini adalah untuk menjaga plant dan environment karena ketika kita memanfaatkan air buangan untuk menjaga kesiapan tanggap darurat itu akan melindungi plant kita dari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu air yang menggenang bisa termanfaatkan dengan baik, itu juga akan membuat lingkungan lebih bersih dan pekerja menjadi lebih nyaman” Ungkapan dari Bima Mahendra Plant Operator PHE ONWJ.  Dari ungkapan salah satu pekerja PHE ONWJ tersebut metode ini bermanfaat untuk menjaga 3 poin utama Safety di industry Oil & Gas yaitu People, Plant, dan Environment.

Foto kejadian air dari got yang meluap dan tidak termanfaatkan ketika musim hujan terjadi
Foto kejadian air dari got yang meluap dan tidak termanfaatkan ketika musim hujan terjadi

Kondisi di OPF balongan yang terletak di daerah pesisir menyebabkan tigginya intensitas hujan yang terjadi. Hal tersebut dapat menjadi keuntungan dan kerugian bagi pekerja. Dimana akan berpengaruh terhadap safety awareness seluruh pekerja yang bekerja di area tersebut.