Kata-kata bijak Sujiwo Tejo sudah menjadi makanan favorit bagi para pecinta sastra. Selain simpel, kata-kata Sujiwo Tejo kerap merasuk ke perasaan. Kata-kata yang dilontarkan atau dituliskan sangat dekat dengan realita kehidupan, apalagi tentang kesedihan dan tentang cinta.
Bicara tentang Sujiwo Tejo, beliau merupakan Wartawan, pelukis, budayawan, pemusik dan penulis. Buku yang sudah ia keluarkan berjudul Tuhan Maha Asyik. Sepanjang karier kepenulisannya, beliau sudah menelurkan 13 judul buku. Buku debut beliau yakni Kelakar Madura buat Gus Dur terbit pada 2001.
Dari banyak judul buku yang sudah ditelurkan, banyak juga kata-kata bijak Sujiwo Tejo yang menyertai. Terkadang kata-kata yang ditulis sangat menyetil sisi emosional seseorang. Hal tersebutlah yang membuat banyak orang kini mencari kata-kata bijak Sujiwo Tejo.
Berikut Memora.id rangkum dari berbagai sumber, kata-kata bijak Sujiwo Tejo.
Kata-kata bijak Sujiwo Tejo
1. Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.
2. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu.
3. Cintanya kepada sesama manusia cuma dalam rangka cintanya kepada Tuhan yang menciptakan manusia!
4. Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?
5. Rindu dikalikan jarak sama dengan aku.
6. Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau.
7. Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhan mu.
8. Engkau kopi puncak malamku, kekasih, pahit dan kelam tanpa kusedu.
9. Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.
10. Yang membekas dari lilin bukan lelehnya, kekasih, tapi wajahmu sebelum gelap.
Kata-kata bijak Sujiwo Tejo
11. Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.
12. Di negeri yang baik, airmata tak pernah dihapus oleh tisu, tapi oleh tangan kekasih.
13. Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satupun perangku menjadi agung karena membela cinta.
14. Tuhan menciptakan tangis perempuan agar laki-laki melupakan tangisnya sendiri.
15. Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati.
16. Cinta ternyata penjara dengan jeruji kasih sayang, maka kau kerap menangis tanpa merasa di bui, kekasih.
17. Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan.
18. Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak.
19. Maka siluetkan tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup kulihat airmatamu, kekasih.
20. Sepi sebetulnya, cuma jutaan kata yang tak terucap dariku ke pintumu, Kekasih.
Kata-kata bijak Sujiwo Tejo
21. Tak ada lagi airmata yang dapat kau timba, Kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar.
22. Kadang aku terpikir salah satu syarat menjadi presiden Indonesia adalah tidak punya riwayat minder dalam hidupnya.
23. Pancasila tuh dasarnya sila 1-3, tujuannya sila 5, cara untuk mencapainya sila 4.
24. Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang.
25. Tuhan menciptakan pundak lelaki untuk menyangga tangis perempuan.
26. Minta maaf, dengan segenap konsekuensinya, harusnya mudah dilakukan oleh siapapun yang belum beku.
27. Sepi itu pesta jutaan kata, petasan dan kembang api dari cinta yang tak bersambut, Kekasih.
28. Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan sudut salah.
29. Kekasih, ciumanmu senyap dan tampak terlatih, apa kamu serdadu apa kamu polisi? Mataku buta disebabkan cinta.
30. Yang aku bayar pada dokter hanya keahliannya. Perasaan ku ketika ia sembuhkan tak bisa ku bayar. Itulah utang rasa
Kata-kata bijak Sujiwo Tejo
31. Sesungguhnya hidup adalah tali-temali, utang rasa bagi siapapun yang perasaannya masih bekerja.
32. Wanita itu suka ice cream dan coklat, namun lebih suka kepastian
33. Siang tak menunggu malam. Siang hanya berubah menjadi malam. Sedang aku menunggumu, Kekasih.
34. Cinta ternyata penjara dengan jeruji kasih sayang, maka kau kerap menangis tanpa merasa di bui, kekasih.
35. Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta.
36. Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan.
37. Luka ini bukan tentang darah, kekasih, tetapi segenap luka luarmu kini telah menjadi luka dalam yang sunyi.
38. Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan.
39. Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?
40. Presiden, gubernur, bupati, dan lain-lain bukanlah pemimpin. Mereka lebih tepatnya pegawai kita, maksimal direktur. Dan kitalah komisarisnya.
Tentang Penulis
Tulisan Terakhir
- Ragam20 November 202410 Sisi Gelap Negara Botswana yang Jarang Diketahui
- Ragam18 November 2024SMM Panel Untuk Tingkatkan Interaksi Bisnis Online
- Ragam13 November 20243 Keunggulan Belanja di Toko Furniture Minimalis
- Ragam13 November 20245 Kelebihan Menggunakan Jasa Import untuk Bisnis