Penulis: Fajar Bagas Prakoso
Ratusan layang-layang beserta benangnya tersusun rapi nan warna-warni pada toko di sudut gang kecil di Kota Kembang, “Gang Sereh” sebutannya. Memori-memori indah sang pemilik toko terlukis dalam foto yang tergantung kuat di setiap sudut tembok. Sosok lelaki berambut pendek datang menghampiri dengan menyajikan senyum hangat, Koh Akiat namanya. Dibalik sosok sederhana Koh Akiat, siapa sangka ada histori menakjubkan yang pernah beliau torehkan.
Ibu pertiwi patut takjub, Koh Akiat pernah menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Tak tanggung-tanggung, Koh Akiat beberapa kali menjadi kampiun kompetisi adu tarik layangan berkelas dunia. Sepak terjang hebatnya mungkin luput oleh perhatian publik tanah air, namun justru tersohor di mata dunia. Sederet prestasi gemilang Koh Akiat antara lain Juara I Kejuaran Dunia Layang-Layang di Kota Dieppe, Prancis (1998), Juara I Kejuaraan Layang-Layang Internasional di Kota Saclay, Prancis (1998), Juara I Kejuaraan Layang-Layang Eropa (sebagai peserta kehormatan) di Kota Pyneneens, Prancis (2000), Juara III Kejuaraan Layang-Layang Dunia di Kota Dieppe, Prancis (2002) dan Juara I Kejuaraan Layang-Layang Dunia di Kota Dieppe, Prancis (2004).
Kisah Koh Akiat dimulai saat beliau berusia 10 tahun. Untuk mendapatkan uang jajan tambahan, Koh Akiat menjual layang-layang buatan tangannya di sembari melihat orang-orang bermain layangan. Pada tahun 1986, Koh Akiat mengontrak sebuah rumah di Gang Sereh No.3, Cibadak, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, dan membuka toko layang-layang. Di Gang Sereh, Koh Akiat tak hanya sekedar berjualan layangan. Sembari berjualan beliau ikut bermain layangan dengan warga sekitar dan mempelajari teknik dalam bermain layangan, yang akhirnya membuat Koh Akiat jatuh hati dan semakin tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang layangan.
Momentum lomba-lomba Agustusan dimanfaatkan Koh Akiat untuk membangun karir di dunia layang-layang. Sekian waktu berlalu. Koh Akiat sering berpartisipasi dalam lomba-lomba yang diadakan di Jakarta. Sebab, perlombaan layang-layang di Bandung masih jarang diadakan. Sepak terjang yang hebat dalam bermain layangan Koh Akiat memikat presiden klub layang-layang Internasional, Ludovic Petit pada sebuah perlombaan layangan di tahun 1995. Mereka pun bertemu dan berbincang-bincang, hingga Ludovic mengundang Akiat mengikuti lomba layang-layang dunia di Prancis pada tahun 1998.
Kunci kesuksesan Koh Akiat dalam menggeluti olahraga ketangkasan ini yaitu fisik prima dan strategi jitu. Koh Akiat memiliki jurus andalan dalam bermain layangan yaitu “Jurus Garong”, yaitu bermain dengan cepat dan gesit. Saking tak terkalahakannya pada setiap kompetisi layangan, Koh Akiat sampai-sampaj dijuluki “The Killer” oleh lawan mainnya di luar negeri.
“Saya dijuluki ‘The Killer’ oleh lawan bermain saya di Prancis. Begitu juga oleh panitianya,” kata Koh Akiat.
Memiliki segudang prestasi tak membuat lelaki yang memiliki nama lengkap Lie Fie Kiat jumawa. Layang-layang telah membawa nama Koh Akiat terbang tinggi. Nama Koh Akiat memang tak setenar olahragawan tanah air di era 90-an seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma atau lainnya. Mereka sama-sama mengharumkan nama Ibu Pertiwi di ajang perlombaan dunia.
Koh Akiat enggan bergembar-gembor perihal prestasinya meraih gelar juara dunia layangan. Beliau enggan mencari muka dengan mendatangi pemerintah untuk meminta dukungan. Untuk pergi ke negara yang menggelar lomba. Koh Akiat menggunakan uang pribadinya.
“Saya enggak mau merepotkan. Selagi saya bisa, kenapa tidak?” ujarnya.
Pulang dengan bangga membawa piala dan penghargaan sudah dirasa cukup oleh Koh Akiat. Prestasi Koh Akiat selama ini tetap untuk Indonesia
Dikarenakan tak ingin sering meninggalkan keluarga, Koh Akiat menyatakan ‘pensiun’ menggeluti kompetisi layang-layang sejak 2004 lalu atau setelah beliau juara pertama di Prancis.
Tentang Penulis
Tulisan Terakhir
- Ragam20 November 202410 Sisi Gelap Negara Botswana yang Jarang Diketahui
- Ragam18 November 2024SMM Panel Untuk Tingkatkan Interaksi Bisnis Online
- Ragam13 November 20243 Keunggulan Belanja di Toko Furniture Minimalis
- Ragam13 November 20245 Kelebihan Menggunakan Jasa Import untuk Bisnis