Ritual pesugihan kandang bubrah adalah salah satu bentuk pesugihan yang sangat kuno yang masih ada di Indonesia.
Praktik pesugihan kandang bubrah ini telah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan dapat ditemukan di berbagai tempat di seluruh Indonesia.
Salah satu variasi pesugihan yang cukup terkenal adalah Pesugihan Kandang Bubrah. Terkait dengan tradisi kuno, pesugihan ini diyakini dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya dengan melakukan perbaikan berkala pada rumah mereka.
Menurut Mantan Dukun, Ria Puspita Sari
Menurut Ria Puspita Sari, seorang mantan dukun santet, pesugihan ini dianggap sebagai praktik yang rumit dan menakutkan. Ini dikarenakan pelaku pesugihan diharuskan untuk terus-menerus membangun dan merenovasi rumah mereka secara berkala.
“Dalam pesugihan kandang bubrah, seseorang yang ingin kekayaan diharuskan memberi makan kepada entitas supranatural dengan membangun sebuah rumah, dan kemudian rumah tersebut harus terus-menerus direnovasi,” ucap Ria dalam potongan podcast bersama Uya Kuya yang dilihat di akun TikTok @nenden504.
Selain itu, aura di sekitar rumah yang digunakan untuk ritual pesugihan ini selalu dianggap memiliki energi negatif. Bahkan, jika ada usaha lain yang didirikan di sekitarnya, akan sulit bagi usaha tersebut untuk berkembang.
“Perlu diingat, ada kejadian di mana seseorang membangun sebuah kafe di sekitar rumah pesugihan kandang bubrah yang besar. Namun, kafe tersebut tidak pernah sukses karena aura negatif dari rumah pesugihan tersebut juga memengaruhi kafe tersebut,” ujar Ria.
Sejarah Pesugihan Kandang Bubrah
Secara mendasar, Pesugihan Kandang Bubrah diyakini berasal dari Tanah Jawa ribuan tahun yang lalu. Makam Tembungboyo yang terletak di Kelurahan/Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, telah lama dikenal sebagai lokasi untuk melakukan pesugihan kandang bubrah. Konsep “kandang” yang rusak atau “bubrah” dalam cerita ini merujuk pada rumah yang perlu diperbaiki atau direnovasi agar pemiliknya dapat mewujudkan keinginannya untuk memperoleh kekayaan.
Menurut Pakar Supranatural Abah Romdhoni
Abah Romdhoni, seorang ahli supranatural dan kejawen, mengungkapkan bahwa pesugihan kandang bubrah dapat dibagi menjadi dua aliran, yaitu aliran hitam dan putih.
Pesugihan kandang bubrah menarik banyak minat karena ritualnya dianggap cukup sederhana dan diyakini tidak memerlukan tumbal.
Para ahli spiritual berpendapat bahwa pesugihan ini mewajibkan para pelakunya untuk melakukan perbaikan kecil pada berbagai bagian rumah mereka, seperti mengganti pintu, jendela, lantai, dan melakukan pengecatan ulang.
Proses renovasi rumah dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus, tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pesugihan kandang bubrah.
Dalam praktiknya, pesugihan kandang bubrah diyakini dapat mengalirkan energi positif ke dalam rumah, yang diharapkan akan membawa keberuntungan bagi para penghuni rumah tersebut.
Konsep ini memiliki kesamaan dengan prinsip Feng Shui, di mana tata letak dan penataan barang-barang di dalam rumah, pemilihan warna cat, serta dekorasi yang ditempatkan di dinding dapat memengaruhi aliran energi di dalam rumah tersebut.
Dampak Pesugihan Kandang Bubrah
– Bersekutu dengan jin artinya musyrik kepada Allah
– Tak berkah dan tak dapat ridho dari Allah
– Karma akan menanti di masa depan
– Pembalasan akan sangat kejam karena musyrik setelah kematian
– Rumah menjadi negatif di sisi dalam
– Mengancam nyawa penghuni rumah (apabila ada perjanjian khusus)
– Tidak mendapatkan kenyamanan dan ketenangan rohani
– Merasa selalu diintai ghaib
– Ada hal tak terduga yang berkaitan dengan ghaib
Tentang Penulis
Tulisan Terakhir
- Ragam20 November 202410 Sisi Gelap Negara Botswana yang Jarang Diketahui
- Ragam18 November 2024SMM Panel Untuk Tingkatkan Interaksi Bisnis Online
- Ragam13 November 20243 Keunggulan Belanja di Toko Furniture Minimalis
- Ragam13 November 20245 Kelebihan Menggunakan Jasa Import untuk Bisnis