Berdayakan Peternak Padukuhan Panggul Kulon, Mahasiswa KKN PPM UMBY Lakukan Pelatihan Pembuatan Silase sebagai Pakan Alternatif

Berdayakan Peternak Padukuhan Panggul Kulon, Mahasiswa KKN PPM UMBY Lakukan Pelatihan Pembuatan Silase sebagai Pakan Alternatif

Dalam upaya meningkatkan produktivitas peternakan di Padukuhan Panggul Kulon, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Kelompok 91 yang terdiri dari 12 mahasiswa berbagai lintas jurusan dengan Dosen Pembimbing Lapangan yakni Reo Sambodo, S.P., M.M.A melaksanakan sosialisasi pembuatan silase sebagai pakan ternak alternatif.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, mahasiswa KKN-PPM UMBY Kelompok 91 bekerjasama dengan kelompok peternak di Padukuhan Panggul Kulon, dimana kegiatan sosialisasi dihadiri oleh kelompok peternak, khususnya peternak sapi dan kambing. Selain itu, turut hadir pula Dukuh Panggul Kulon Didik Musriyanto dan tokoh Masyarakat yang lain. Sosialisasi pembuatan silase ini dilaksanakan pada Selasa, 6 Agustus 2024 pukul 20.00 – 21.30 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi yang dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pemaparan teori dan praktik yang bertempat di Balai Padukuhan Panggul Kulon, Candirejo, Semanu, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan utama dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam membuat silase sebagai pakan alternatif yang dapat menjaga kualitas pakan ternak, khususnya di musim kemarau serta mendorong peningkatan produktivitas peternakan di Padukuhan Panggul Kulon. Selain itu, diadakannya sosialisasi silase karena bertepatan dengan banyaknya penduduk di Padukuhan Panggul Kulon yang sebagian besar merupakan petani dan peternak yang cukup berkembang.

Berdayakan Peternak Padukuhan Panggul Kulon, Mahasiswa KKN PPM UMBY Lakukan Pelatihan Pembuatan Silase sebagai Pakan Alternatif

Dalam sesi pemaparan materi para peternak diberikan pemahaman mengenai manfaat dan kelebihan silase sebagai pakan ternak. Sementara itu, pada sesi praktik, warga diajarkan teknik pembuatan silase mulai dari pemilihan bahan baku, proses fermentasi, pengemasan hingga penyimpananya. Seluruh rangkaian kegiatan ini berlangsung dengan antusias serta partisipasi aktif peserta yang dengan kritis menyampaikan beberapa pertanyaan seputar silase untuk menambah wawasan sebagai jawaban atas rasa keingintahuan peserta.

Silase adalah makanan ternak yang dibuat melalui proses fermentasi alami dari tanaman hijauan seperti rumput gajah, daun jagung dan lain sebagainya. Proses fermentasi ini mengubah gula dalam tanaman menjadi asam laktat, yang berfungsi sebagai pengawet alami. Dengan demikian, nutrisi dalam tanaman dapat terjaga dengan baik dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Silase dapat mengatasi masalah ketersediaan pakan ternak, terutama saat musim kemarau.

Berdayakan Peternak Padukuhan Panggul Kulon, Mahasiswa KKN PPM UMBY Lakukan Pelatihan Pembuatan Silase sebagai Pakan Alternatif

Selain itu, silase juga memiliki beberapa keunggulan Nutrisi tinggi, Palatabilitas tinggi serta Efisiensi biaya. Silase dibutuhkan oleh semua peternak yang memiliki ternak ruminansia, seperti sapi, kambing, dan domba atau juga dapat dijadikan sebagai pakan untuk hewan lain seperti kuda. Waktu yang tepat untuk membuat silase adalah saat musim panen, Silase dapat dibuat di mana saja, asalkan terdapat lahan untuk menanam tanaman pakan dan tersedia tempat untuk menyimpan silase.

Adapun tata cara pembuatan silase dimulai dari menyiapkan bahan yang dibutuhkan seperti tanaman hijaun, molase, air dan bekatul. Kemudian lakukan pencacahan tanaman hijauan, tambahkan bekatul pada hijauan yang telah dicacah, larutkan molase dalam air lalu siram sedikit demi sedikit pada hijauan kemudian aduk semua bahan hingga rata. Setelah semua bahan tercampur rata, masukkan ke dalam wadah sebagai tempat penyimpanan, dapat berupa silo, gentong atau dikubur. Pastikan dalam proses penyimpanannya, didalam wadah tidak ada udara yang masuk lalu letakkan pada tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari dan biarkan proses fermentasi berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan agar sempurna hasilnya.