Agatha Christie, sang Ratu Misteri, telah mengejutkan pembaca selama puluhan tahun dengan cerita-cerita detektifnya yang brilian. Salah satu karyanya yang paling terkenal, “Murder on the Orient Express,” adalah sebuah mahakarya yang telah menarik perhatian dan menciptakan tanda tanya besar bagi pembaca sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1934. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi cerita ini secara detail dan mengungkap amanat yang terkandung di dalamnya.
Berikut Memora.ID rangkum ringkasan cerita Murder on the Orient Express
Ringkasan Murder on the Orient Express
Latar Belakang Cerita:
Novel “Murder on the Orient Express” karya Agatha Christie berlatar belakang pada tahun 1930-an, di era antarperang dunia, ketika perjalanan dengan kereta api mewah seperti Orient Express adalah pilihan populer bagi para wisatawan kelas atas. Orient Express adalah kereta api mewah yang menghubungkan Istanbul dengan Calais, Prancis, melewati berbagai kota dan negara Eropa.
Karakter yang Menarik:
Hercule Poirot: Poirot adalah karakter utama dalam cerita ini. Dia adalah seorang detektif Belgia yang terkenal karena ketajamannya dan kecenderungannya pada ketertiban. Karakternya yang eksentrik dengan kumisnya yang terkenal menjadi salah satu ciri khasnya.
Penumpang Kereta: Ada sejumlah penumpang yang beragam dalam cerita ini, termasuk penumpang-penumpang kelas atas dengan latar belakang yang berbeda-beda. Masing-masing memiliki sisi gelapnya sendiri, dan setiap karakter memiliki motif tersendiri.
Plot Cerita:
Cerita dimulai dengan Hercule Poirot yang berlibur di Suriah. Namun, rencana liburannya terhenti ketika dia mendapat panggilan darurat yang memaksanya kembali ke Inggris. Poirot naik kereta api Orient Express dari Istanbul menuju Calais. Namun, perjalanan yang tampaknya biasa ini menjadi sangat tidak biasa ketika seorang penumpang, yang ternyata adalah seorang penjahat yang bersembunyi di balik nama palsu, ditemukan tewas dengan luka-luka parah di dalam kabinnya.
Poirot, yang diberi tugas untuk memecahkan misteri ini, memulai penyelidikannya. Dia menemukan bahwa hampir semua penumpang di kereta ini memiliki motif untuk membunuh korban. Setiap penumpang tampaknya memiliki alasan pribadi mereka sendiri untuk membenci korban, yang terungkap sebagai penjahat yang telah lolos dari keadilan.
Namun, ketika Poirot menggali lebih dalam ke dalam misteri ini, dia menemukan sesuatu yang luar biasa: semua penumpang adalah pembunuh. Mereka sepakat untuk melaksanakan hukuman atas Ratchett, yang sebenarnya adalah penjahat berbahaya.
Amanat Cerita Murder on the Orient Express
Amanat cerita dalam “Murder on the Orient Express” adalah pertanyaan tentang moralitas dan etika dalam konteks hukum dan keadilan. Novel ini menghadirkan situasi di mana pembaca dihadapkan pada pertanyaan sulit: Apakah ada keadaan di mana hukum formal tidak cukup untuk memenuhi keadilan?
Poirot, seorang detektif yang terkenal akan keadilan, terjebak dalam dilema moral yang kuat. Novel ini memunculkan pertanyaan tentang batasan moralitas dalam menghadapi kejahatan. Apakah ada situasi di mana tindakan di luar hukum dapat dianggap sebagai bentuk keadilan yang lebih besar? Melalui cerita ini, Agatha Christie mendorong pembaca untuk merenungkan etika di balik tindakan yang diambil oleh karakter-karakter dalam situasi yang luar biasa seperti ini.
Dengan plot yang rumit dan karakter-karakter yang mendalam, “Murder on the Orient Express” tetap menjadi salah satu novel detektif paling ikonik dalam sejarah, menggugah pikiran pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang konsep moralitas, etika, dan keadilan.
Tentang Penulis
Tulisan Terakhir
- Ragam20 November 202410 Sisi Gelap Negara Botswana yang Jarang Diketahui
- Ragam18 November 2024SMM Panel Untuk Tingkatkan Interaksi Bisnis Online
- Ragam13 November 20243 Keunggulan Belanja di Toko Furniture Minimalis
- Ragam13 November 20245 Kelebihan Menggunakan Jasa Import untuk Bisnis