10 Sisi Gelap Negara Eswatini

10 Sisi Gelap Negara Eswatini

Eswatini, yang sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, adalah sebuah negara kecil di selatan Afrika yang terkenal dengan keindahan alamnya dan tradisi budaya yang kaya. Namun, di balik pesonanya, terdapat beberapa sisi gelap yang perlu diperhatikan. Berikut adalah 10 sisi gelap negara Eswatini:

Berikut Memora.ID rangkum 10 Sisi Gelap Negara Eswatini.

1. Kekuasaan Absolut Monarki

10 Sisi Gelap Negara Eswatini

Eswatini adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang masih dipimpin oleh monarki absolut. Raja Mswati III memiliki kekuasaan penuh atas pemerintah dan tidak ada pemilihan umum yang memberikan suara kepada rakyat untuk memilih pemimpin mereka.

2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Ada laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan penahanan aktivis politik yang berusaha menentang pemerintah.

3. Keterbatasan Kebebasan Berpendapat

Media di Eswatini diatur ketat, dan kritik terhadap pemerintah sering kali dihadapi dengan tindakan keras. Jurnalis dan aktivis sering kali berisiko menghadapi intimidasi dan ancaman.

4. Kemiskinan yang Meluas

Meskipun negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, banyak warga Eswatini hidup dalam kemiskinan. Menurut data, sekitar 27% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

5. Epidemi HIV/AIDS

Eswatini memiliki salah satu tingkat infeksi HIV tertinggi di dunia. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengobatan, stigma sosial terhadap orang yang terinfeksi masih menjadi masalah.

6. Kesenjangan Gender

10 Sisi Gelap Negara Eswatini

Wanita di Eswatini sering kali menghadapi diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan hak atas properti. Praktik budaya tertentu juga memperkuat ketidaksetaraan gender.

7. Birokrasi Korup

Korupsi di kalangan pejabat pemerintah dan elit politik merupakan masalah yang mengganggu perkembangan ekonomi dan sosial negara. Banyak proyek pembangunan terhambat oleh praktik korupsi.

8. Krisis Pendidikan

Meskipun ada upaya untuk meningkatkan akses pendidikan, banyak anak di Eswatini tidak mendapatkan pendidikan yang memadai. Kekurangan guru dan fasilitas yang buruk menjadi kendala utama.

9. Masalah Kesehatan Masyarakat

Selain HIV/AIDS, Eswatini juga menghadapi masalah kesehatan lainnya, termasuk penyakit menular dan tidak menular. Akses ke layanan kesehatan sering kali terbatas, terutama di daerah pedesaan.

10. Ketergantungan Ekonomi

Ekonomi Eswatini sangat bergantung pada sektor pertanian dan industri gula, membuatnya rentan terhadap perubahan iklim dan fluktuasi pasar. Diversifikasi ekonomi yang terbatas dapat membahayakan stabilitas jangka panjang.

Kesimpulan

Meskipun Eswatini memiliki keindahan alam dan budaya yang kaya, tantangan sosial dan politik yang dihadapinya tidak bisa diabaikan. Memahami sisi gelap negara ini adalah langkah penting untuk mendorong perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Upaya dari masyarakat lokal dan internasional diperlukan untuk mendukung reformasi yang akan membawa Eswatini menuju masa depan yang lebih baik.