Filosofi Kue Nastar dan Resep Pembuatannya

Filosofi Kue Nastar dan Resep Pembuatannya

Kue nastar adalah salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang sangat populer, terutama saat menyambut momen-momen spesial seperti Idul Fitri atau Natal. Kue ini memiliki ciri khas berupa bentuk bulat kecil dengan isian selai nanas di tengahnya. Nama “nastar” sendiri berasal dari kata “nanas” dan “tart”, mengacu pada rasa asam manis nanas yang menjadi ciri khas utama kue ini. Proses pembuatannya melibatkan adonan tepung terigu, mentega, telur, gula, dan parutan keju, yang kemudian dibentuk bulat dan diisi dengan selai nanas sebelum dipanggang hingga matang.

Selain rasanya yang lezat, kue nastar juga memiliki makna simbolis tersendiri dalam budaya Indonesia. Bentuk bulatnya melambangkan keberuntungan dan kesempurnaan, sehingga sering dihadirkan sebagai simbol harapan untuk kebahagiaan dan kemakmuran dalam berbagai acara perayaan. Isiannya yang manis dan segar dari selai nanas juga melambangkan kehangatan dan kebersamaan, menghadirkan rasa sukacita dalam setiap gigitannya.

Kue nastar tidak hanya dinikmati sebagai camilan, tetapi juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh atau hantaran dalam berbagai acara keagamaan atau perayaan keluarga. Kelezatan dan makna simbolisnya membuat kue ini menjadi favorit di banyak rumah tangga Indonesia, serta menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang kaya akan rasa dan budaya.

Berikut Memora.ID rangkum Filosofi Kue Nastar dan Resep Pembuatannya.

Filosofi Kue Nastar

Filosofi Kue Nastar dan Resep Pembuatannya

Kue nastar, hidangan yang tak lekang oleh waktu, selalu menyuguhkan kenikmatan rasa manis dan asam yang unik, sambil menyimpan makna filosofis yang mendalam. Di balik kelezatannya, terdapat beberapa pesan filosofis yang tercermin dalam kue nastar:

1. Simbol Kemakmuran dan Keberuntungan:

Warna Kuning: Warna kuning keemasan pada nastar dipandang sebagai lambang kemakmuran dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa, karena konotasinya dengan emas yang melambangkan kekayaan.

Bentuk Bulat: Bentuk bulat nastar mencerminkan kesempurnaan dan keberuntungan, mewakili harapan akan kehidupan yang sejahtera dan berkelanjutan.

Selai Nanas: Nanas, atau “ong lai” dalam budaya Tionghoa, dipandang sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran, dengan rasa manis dan asamnya yang melambangkan keseimbangan dalam hidup.

2. Nilai-nilai Kesabaran dan Ketekunan:

Proses pembuatan nastar yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran melambangkan nilai-nilai positif seperti kesabaran dan ketekunan dalam mencapai tujuan.

3. Kehangatan dan Kebahagiaan Bersama:

Tradisi membuat dan menikmati nastar bersama keluarga dan orang terkasih menjadi momen berharga yang mempererat hubungan serta menciptakan kehangatan dan kebahagiaan.

4. Akulturasi Budaya yang Indah:

Nastar adalah contoh sempurna dari akulturasi budaya yang indah, menggabungkan resep Belanda dengan sentuhan rasa dan tradisi Indonesia, mencerminkan nilai-nilai toleransi dan keragaman budaya bangsa.

5. Simbol Kebahagiaan dan Sukacita:

Keberadaan nastar di berbagai perayaan dan momen spesial seperti Hari Raya, Natal, dan Tahun Baru menandakan kebahagiaan dan sukacita yang dinanti-nantikan oleh banyak orang, menjadikannya sebagai simbol kegembiraan yang tak terlupakan.

Resep Pembuatan Kue Nastar

Filosofi Kue Nastar dan Resep Pembuatannya

Bahan-bahan:

Adonan Kulit:

– 250 gram tepung terigu protein rendah
– 100 gram gula halus
– 200 gram margarin
– 50 gram butter
– 2 kuning telur
– 50 gram tepung maizena
– 2 sendok makan susu bubuk
– 1/4 sendok teh vanili bubuk
– Sejumput garam

Bahan Olesan:

– 2 kuning telur
– 2 sendok makan susu cair

Isian:

– 250 gram selai nanas

Langkah-langkah:

Membuat Adonan Kulit:

1. Ayak tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, dan vanili bubuk. Sisihkan.
2. Kocok margarin, butter, dan gula halus hingga pucat dan mengembang.
3. Masukkan kuning telur satu per satu, aduk rata.
4. Tambahkan campuran tepung terigu secara bertahap sambil diaduk dengan spatula hingga adonan tercampur rata dan tidak lengket.
5. Bungkus adonan dengan plastik wrap dan simpan di kulkas selama minimal 30 menit.

Membuat Olesan:

1. Kocok kuning telur dan susu cair hingga tercampur rata.

Penyelesaian:

1. Ambil adonan kulit secukupnya, bulatkan, kemudian pipihkan.
2. Beri isian selai nanas secukupnya.
3. Bentuk kembali adonan menjadi bulat dan rapi.
4. Oleskan permukaan nastar dengan campuran kuning telur dan susu cair.
5. Susun nastar di atas loyang yang telah dialasi kertas roti.
6. Panggang nastar dalam oven yang telah dipanaskan sebelumnya pada suhu 150°C selama 30-40 menit, atau hingga matang dan berwarna kuning keemasan.
7. Keluarkan nastar dari oven dan biarkan dingin sebelum disimpan dalam wadah kedap udara.

Sumber:

https://ramadan.kompasiana.com/wijayantisml/6097b75bd541df34264c2f82/begini-filosofis-nastar-kudapan-yang-harus-ada-saat-lebaran

Resep Nastar Klasik oleh Rini Dwi Astuti: https://cookpad.com/id/resep/16130526-nastar-klasik

7 Resep Kue Nastar 1/2 Kg yang Enak, Lembut, dan Lumer di Mulut: https://www.liputan6.com/hot/read/5548010/7-resep-kue-nastar-12-kg-yang-enak-lembut-dan-lumer-di-mulut

Resep Nastar Sederhana, Lembut Isinya dan Anti Retak!: https://www.tokopedia.com/blog/resep-cara-membuat-nastar-hlv/?utm_source=google&utm_medium=organic

Tentang Penulis

memora.id
memora.id
Please be memorable with us