Jujutsu Kaisen merupakan manga karya Gege Akutami, dan animenya diterbitkan oleh studio MAPPA yang didalamnya bercerita tentang pertarungan para penyihir.
Kata-kata Jujutsu Kaisen memiliki banyak sekali makna yang tersirat akan arti dalam menghargai kehidupan itu sendiri dari kisah para pemerannya.
Penasaran apa saja kata-kata Jujutsu Kaisen yang penuh arti kehidupan? Berikut Memora.id rangkum dari berbagai sumber kata-kata mutiara Jujutsu Kaisen untuk kamu folks!.
Kata-kata Mutiara Jujutsu Kaisen
Berikut kata-kata mutiara Jujutsu Kaisen.
1. “Yuuji kamu adalah orang yang kuat, gunakanlah kekuatanmu untuk membantu orang lain.” -Wasuke Itadori
2. “Kamu tidak harus menolong semua orang, cukup bantu orang di sekitarmu, sebanyak yang kamu bisa.” – Wasuke Itadori
3. “Bantu saja mereka, lakukan saja, dengan begitu ketika kamu mati nanti, kamu tidak akan mati sendiri.” – Wasuke Itadori
4. “Melalui pendidikan, membuat orang menyadari banyak hal.” – Masamichi
5. “Aku tidak tau bagaimana perasaanku ketika Aku mati nanti, Tapi setidaknya Aku tidak ingin menyesali cara hidupku.” -Yuji Itadori
6. “Aku akan membatu orang secara tidak adik, itulah aku.” – Megumi Fushiguro
7. “Jangan hawatir, lagipula Aku adalah yang terkuat!” – Satoru Gojo
8. “Tidak masalah mengungkapkan teknikmu kepada musuh. Bagus jika mengungkapkannya membuat musuh salah arti, dan meningkatkan tingkat kefektifan dari teknikmu.” – Nanami Kento
9. “Manusia tidak memiliki hati, yang mereka miliki jiwa.” – Mahito
Kata-kata Mutiara Jujutsu Kaisen
Berikut kata-kata mutiara Jujutsu Kaisen.
10. “Emosi manusia adalah hasil dari metabolisme jiwa, terlalu mekanis jika menyebutnya hati.” – Mahito
11. “Orang-orang sering berpikir benda tidak berwujud sangatlah berharga, seperti hati, padahal tidak berarti dan tidak bernilai.” – Mahito
12. “Tidak ada yang namanya nilai ataupun beban untuk hidup. Seperti air mengalir di seluruh penjuru dunia, sama dengan hidup yang dapat berputar. Kau bebas menentukan jalan hidupmu sendiri”. – Mahito
13. “Kau jangan menjadi budak para idealisme ‘apatis’, tidak perlu adanya konsistensi sikapmu terhadap kehidupan.” – Mahito
14. “Aku harus menjadi kuat sehingga aku bisa memilih caraku mati.” – Yuji Itadori
15. “Menemukan makin banyak rambutmu yang rontok di bantal, melihat roti isi favoritmu menghilang di minimarket. Akumulasi dari keputusasaan itulah yang membuat seseorang menjadi dewasa,” – Nanami Kento
16. “Aku sudah menerima banyak apresiasi dari orang lain, aku tak menyesal jika aku mati.” – Nanami Kento
17. “Kita tidak bisa mengartikan orang baik akan mati dengan tenang dan orang jahat mati dengan tidak layak. Karna realitanya banyak dari orang – orang di dunia bukan orang baik dan jahat.” – Nanami Kento
18. Aku tidak tau apa itu kematian yang layak, tetapi ketika aku sudah tau dan membunuh orang itu. Aku tidak akan kalah lagi.” – Yuji Itadori