Monita Tahalea memiliki nama lengkap Monita Anglica Maharani Tahalea lahir di Jakarta 21 Juli 1987. Monita memulai karirnya kala itu lewat ajang Indonesian Idol tahun 2005, dan menduduki peringkat ke empat. Dari situ ia mulai berkarya menyanyikan lagu genre jazz, pop, dan folk, serta menulis sekaligus menjadi produser.
Wanita berdarah Ambon-Australia ini terbukti membawakan lagu dengan penuh penghayatan dan ngena di hati. Lewat bebera album yang telah ia rilis sukses mengangkat namanya, yaitu “Seri Cinta” (2005), “Dream, Hope, and Faith” (2010), “Dandelion” (2015), dan Dari Balik Jendela” (2020). Lagunya “Filosofi dan Logika” juga pernah menjadi soudtrack film movie “Filosofi Kopi” (2015).
Gimana penasaran dengan Kata-Kata Mutiara Monita Tahalea Dari Lirik Lagu? Memora.id rangkum untuk kamu Kata-Kata Mutiara Monita Tahalea Dari Lirik Lagu.
Kata-Kata Mutiara Monita Tahalea
Berikut Kata-Kata Mutiara Monita Tahalea.
1. “Teringat seorang sahabat setia, dia selalu berkata aku beserta.” – Monita Tahalea (Saat Eduh)
2. “Suka dan duka kayuh bersama, tetaplah janjinya ‘tuk bersamaku.” – Monita Tahalea (Saat Eduh)
3. “Lara pun pergi menjauh, sepiku bagaikan debu. Hati pun tenang dekatmu.” – Monita Tahalea (Saat Eduh)
4. “Kunyanyi selalu denting jiwaku, senandungkan langkah bersamamu.” – Monita Tahalea (Saat Eduh)
5. “Di setiap langkahku kan selalu percaya, kau bersamaku, kau bersamaku selalu.” – Monita Tahalea (Saat Eduh)
6. “Matahari sudah di penghujung petang, kulepas hari dan sebuah kisah.” – Monita Tahalea (Memulai Kembali)
7. “Tentang angan pilu yang dahulu melingkupiku, sejak saat itu langit senja tak lagi sama.” – Monita Tahalea (Memulai Kembali)
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
8. “Sebuah janji terbentang di langit biru, janji yang datang bersama pelangi.” – Monita Tahalea (Memulai Kembali)
9. “Angan-angan pilupun perlahan-lahan menghilang, dan kabut sendu pun berganti menjadi rindu.” – Monita Tahalea (Memulai Kembali)
10. “Aku mencari, aku berjalan, aku menunggu, aku melangkah pergi, kaupun tak lagi kembali.” – Monita Tahalea (Memulai Kembali)
11. “Aku melangkah pergi, kaupun tak lagi, dan ku kan memulai kembali.” – Monita Tahalea (Memulai Kembali)
12. “Terlalu lama bersembunyi di balik luka. Ku layarkan saja sebuah perahu jingga tuk pergi melihat angkasa.” – Monita Tahalea (Perahu)
13. “Berharap malam ini ku lihat bintang di sana. Akankah perahu asa membawa sejuta renjana” – Monita Tahalea (Perahu)
14. “Akankah malam ini ku lihat bintang di sana. Ku harap perahu asa bawaku temukan seberkas cahaya, dan gapai angkasa ooh hoo bersama sejuta renjana” – Monita Tahalea (Perahu)
15. “Hai teman hapus sudah senyum kelabu diwajahmu masa yang lalu tlah berlalu, kini hari baru bernyanyi untukmu.” – Monita Tahalea (Hai)
16. “Temanku tidakkah kamu tahu, bahwa dunia rindukan senyummu.” – Monita Tahalea (Hai)
17. “Nyanyikan lagu tentang langit biru, begitupun cinta akan datang padamu sembuhkan luka.” – Monita Tahalea (Hai)
18. “Cinta selalu sembuhkan luka, karena dirimu sangat berarti.” – Monita Tahalea (Hai)
Kata-Kata Mutiara Monita Tahalea
Berikut Kata-Kata Mutiara Monita Tahalea
19. “Suara denting piano, hapuskan air mata. Indah alunan gitar, membuat hatimu tegar.” – Monita Tahalea (Hai)
20. “Tiada kunjung datang hujan yang dinantikan, namun hari-hari semakin berarti.” – Monita Tahalea (168)
21. “Berteman butir waktu, berpayung langit mendung, akhirnya yang tiba cinta.” – Monita Tahalea (168)
22. “Ternyata bukan tentang menanti dan menunggu, tetapi memang telah waktunya tuk bertemu.” – Monita Tahalea (168)
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
23. “Walau tak selalu berakhir bersama, mungkin nanti sampai nanti bertemu kembali.” – Monita Tahalea (168)
24. “Il y longtemps que je t’aime jamais je ne t oublierai.” – Monita Tahalea (168)
25. “Diam seribu bahasa, simpan sejuta makna. Kini ku rangkai kata, coba sampaikan rasa.” – Monita Tahalea (Bisu)
26. “Apa yang kau pikirkan, namun tak diucapkan. Apa yang kau rasakan, namun tak di ucapkan.” – Monita Tahalea (Bisu)
27. “Duduk sendiri resapi sepi, musim berganti dan ku masih begini.” – Monita Tahalea (Tak Sendiri)
28. “Namun kau buka pintu hatiku, dengan sentuhan kasih ku tak sama lagi.” – Monita Tahalea (Tak Sendiri)
29. “Hooo dan ku kembali, menatap mentari yang berseri. Hooo ku tak sendiri, cintamu selalu bersemi.” – Monita Tahalea (Tak Sendiri)
30. “Hadirmu membawa harapan, ku yakin kau akan selalu ada.” – Monita Tahalea (Tak Sendiri)
31. “Menempuh jalan yang panjang dan penuh dengan likunya. Ego ku ego mu mengajar kita tuk berhenti sejenak.” – Glen Fredly feat Monita Tahalea & Is ‘Payung Teduh’ (Filosofi dan Logika)
32. “Fatamorgana jalan kehidupan. Selami arti makna yang tersimpan di relung jiwa.” – Glen Fredly feat Monita Tahalea & Is ‘Payung Teduh’ (Filosofi dan Logika)
33. “Aku, kamu dan logika kita, mungkin memang berbeda.” – Glen Fredly feat Monita Tahalea & Is ‘Payung Teduh’ (Filosofi dan Logika)
34. “Aku, kamu dan cerita kita, ditemukan dalam kasih sayang semesta, kurnia kita.” – Glen Fredly feat Monita Tahalea & Is ‘Payung Teduh’ (Filosofi dan Logika)
35. “Katakan padaku filosofi apa yang akan kau selami, amarah dan dendam tak bisa lagi untuk awasi kita.” – Glen Fredly feat Monita Tahalea & Is ‘Payung Teduh’ (Filosofi dan Logika)
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});