Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

179 Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai, Pendosa Yang Menyelamatkan Dunia



Nanatsu no Taizai (Seven Deadly Sins) adalah serial anime karya Nakaba Suzuki yang diadaptasi dari manganya. Menceritakan ketujuh individu yang pernah melakukan dosa besar yang berbeda-beda sehingga mereka melakukan perjalanan untuk menebusnya.

Dosa-dosa itu mewakili Tujuh Dosa Besar manusia yaitu Dosa Amarah Dosa Naga Meliodas, Dosa Keserakahan Dosa Serigala Ban, Dosa Kemalasan Dosa Beruang King, Dosa Iri Dosa Ular Diane, Dosa Nafsu Dosa Kambing Gowther, Dosa Keserakahan Dosa Babi Merlin, dan Dosa Harga Diri Dosa Singa Escanor.

Untuk menebus dosa-dosa mereka, bersama Hawk, Elizabeth, Elaine, dan lainnya mereka berniat menhentikan Perang Suci yang terulang kembali setelah 3000 tahun berlalu. Sehingga Nanatsu no Taizai berhasil mengalahkan Raja Iblis dan menyatukan kelima Ras yang ada.

Penasaran dengan 179 Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai, Pendosa Yang Menyelamatkan Dunia? Memora.id rangkumkan khusus untuk kamu! Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai.

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Berikut Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai:

1. “Tidak peduli apa pun kebohongan yang kamu katakan, kamu tidak bisa membodohi hati kamu sendiri.” – Meliodas

2. “Kalau kita telah memutuskan untuk melindungi seseorang, seberapa pun banyak darah dan air mata yang kita teteskan, kita bisa melakukannya! Itulah jiwa seorang kesatria.” – Meliodas

3. “Aku tidak akan pernah berhenti berjuang.” – Meliodas

4. “Kita akan melakukan apapun yang kita putuskan bersama.” – Meliodas

5. “Kapan pun kamu merasa tidak bisa menang dan tak ada orang di sekitar untuk bersandar, ucapkan saja kata-kata ajaib ini. Tentu, aku lebih kuat dari ketujuh dosa mematikan lainnya!.” – Meliodas

6. “Aku ingin melindungi segalanya. Tapi aku gagal, dan itulah dosa yang ku tanggung. Jadi kali ini, aku tak boleh gagal untuk melindungi mereka!.” – Meliodas

7. “Demi semua orang yang selalu bertarung di sisiku. Perang ini telah berlangsung selama 3000 tahun. Aku akan mengakhirinya untuk selamanya..” – Meliodas

8. “Gil mempertaruhkan nyawanya untuk gadis yang dicintainya, jadi mempertaruhkan nyawaku berarti aku adalah teman yang baik.” – Meliodas

9. “Seorang pria tidak boleh menyakiti seorang gadis.” – Meliodas

10. “Bahkan jika kau mati sekalipun, aku akan memenuhi janji yang telah kita buat.” – Meliodas

11. “Entah kebohongan apa yang kau perbuat, kau tak akan bisa membohongi dirimu sendiri.” – Meliodas

12. “Semua orang suatu saat akan mati, tapi selama ada perasaan untuk bisa melindungi seseorang, perasaan itu tidak akan mati.” – Meliodas

13. “Cepat bunuh aku. Jadi orang yang kamu cintai akan hidup kembali.” – Meliodas

14. “Kamu membuang semua yang berharga bagimu dengan imbalan kekuatan tidak berharga yang akan hilang! Itu adalah dosamu!.” – Meliodas

15. “Tidak apa-apa, jika terjadi sesuatu aku akan lari!.” – Meliodas

16. “Aku tidak butuh pedang. Karna aku tidak ingin membunuh siapa pun.” – Meliodas

17. “Tidak ada yang salah dengan detak jantungnya!.” – Meliodas

18. “Oh, jangan khawatir! Aku hanya perlu melakukan pemeriksaan ukuran.” – Meliodas

19. “Siapa pun yang tidak menghargai minuman keras berkualitas baik, tidak berhak meminumnya.” – Meliodas

20. “Jika kamu hanya melihatnya sebagai bagian dari pemanasan, sebenarnya tidak seburuk itu.” – Meliodas

21. “Orang itu luar biasa! Semua yang dia katakan bersifat seksual.” – Meliodas

22. “Tidak apa-apa, jika terjadi sesuatu aku akan lari!.” – Meliodas

23. “Saat itu aku bertemu Elizabeth, dan duniaku berubah. Kebahagiaan mempunyai seseorang yang dicintai, dan perasaan ingin melindunginya.” – Meliodas

24. “Saat dia membutuhkanku, aku tak ada disampingnya. Saat dia butuh bantuanku, aku tak bisa melakukan apapun. Aku ini memang kakak yang tak bisa diandalkan.” – Meliodas

25. “Aku tak punya alasan untuk membenci orang yang ada di bawahku, yang kurasakan terhadap mereka ada rasa kasihan.” – Escanor.

26. “Minta maaf kepadaku bahwa kamu dilahirkan ke dalam dunia yang sama denganku.”- Escanor.

27. “Maaf, aku merasa mual ketika dipandang rendah oleh seseorang yang lebih kecil dariku.” – Escanor.

28. “Seranganku tidak bisa melukaimu? siapa yang memutuskan itu?. Matahariku ditelan oleh setitik kegelapan? dan sipa yang memutuskan itu? Satu-satuya yang bisa memutuskan hal seperti itu hanyalah aku!.” – Escanor.

29. “Ketenangan adalah ciri khas orang-orang perkasa.” – Escanor

30. “Aku harus mengakuinya, kamu memang kuat, itu jika kamu tidak menghitungku.” – Escanor

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Berikut Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai:

31. “Sebagai dewa iblis, bagaimana rasanya? ketika dipandang rendah oleh manusia?.” – Escanor

32. “Hooo, ada apa? Mungkin kamu menjatuhkan koin atau sesuatu?.” – Escanor

33. “Mengapa aku harus membenci seseorang yang jelas lebih lemah dariku? Aku hanya kasihan pada mereka.”- Escanor

34. “Aku akan memberimu kesempatan untuk menebus dosa mematikan karena bermain-main dengan pikiranmu.” – Escanor

35. “Aku memintamu agar tidak membenciku. Jika kamu dikalahkan dengan perintahmu sendiri, maka aku tidak akan mendapat kesenangan melawanmu.” – Escanor

36. “Bukankah aku sudah memberitahumu, kamu tak akan bisa mengalami kematian yang mudah.” – Escanor

37. “Betapa beraninya, kamu mengabaikan kebaikanku.” – Escanor

38. “Selain bodoh, kalian sangat tak beruntung. Kalian sudah mengacaukan bar ini untuk membuang nyawa kalian.” – Escanor

38. “Aku adalah manusia, tapi aku adalah seseorang yang menapaki posisi teratas seluruh ras.” – Escanor

39. “Aku adalah anggota Tujuh Dosa Mematikan, dosa harga diri, sang dosa singa, Escanor!.” – Escanor

40. “Apa cuma segitu keseriusanmu?.” – Escanor

41. “Sayang sekali, padahal aku baru saja ingin serius. tapi permainan langsung berakhir.” – Escanor

42. “Bahkan pemilik kutukan itu tak bisa menghindarinya. Sepertinya iblis kuno juga bisa takut mati.” – Escanor

43. “Khusus untukmu aku memberikan pilihan, pergi atau mati? Aku masih memiliki sisi kebaikan.” – Escanor

44. “Kamu bukanlah orang yang berada di sampingku. Kamu adalah orang yang menyinari jalanku yang gelap, bagai matahari itu sendiri.” – Escanor

45. “Kau tak memberi keputusasaan padaku, tapi harapan.” – Escanor

45. “Kamu harus menebus dosamu karena mempermainkan hati orang lain.” – Escanor

46. “Walaupun kamu tak memiliki hati, kamu tetaplah teman kelompok Tujuh Dosa Besar kami, Gowther.” – Escanor

47. “Rasa takut hanyalah perasaan yang tumbuh dari ketidaktahuan.” – Merlin

48. “Saat beberapa hal saling bertentangan, sebaiknya kau melihat hal itu dari sisi yang berlawanan.” – Merlin

49. “Pikirkan sendiri dan temukan sendiri jawabannya. Saat seseorang berhenti berpikir, sama saja dia mati.” – Merlin

50. “Saat makna dibalik sebuah tindakan yang tak masuk akal terkuak, jawaban yang baru akan terlahir.” – Merlin

51. “Keadilan bisa berubah menjadi kejahatan.” – Merlin

52. “Kenyataan dapat berubah menjadi ilusi.” – Merlin

53. “Makna itu dapat terlahir dari sebuah hal yang kecil.” – Merlin

54. “Meskipun bangunan bisa diperbaiki, mereka yang sudah mati tidak bisa dihidupkan kembali.” – Merlin

55. “Luka di hati orang-orang pun tak bisa kupulihkan.” – Merlin

56. “Karena merasa kehilanganlah, seseorang bisa menjadi lebih kuat. Itu sudah menjadi hukum alam.” – Merlin

57. “Memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak ada harapan.” – Merlin

58. “Memegang pisau yang tajam ke leher hanyalah sebuah trik untukku.” – Merlin

59. “Apakah kamu berpikir kamu orang baik?.” – Merlin

60. “Tidak peduli seberapa kuat sihirmu, yang kau butuhkan hanyalah merapalnya.” – Merlin

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Berikut Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai:

61. “Aku hanya menghapus segala sihir yang ada.” – Merlin

62. “Ada apa semuanya? kalian terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu.” – Merlin

63. “Seperti dugaanku, kau benar-benar pria yang menarik.” – Merlin

64. “Aku rasa kau teralu memujiku, aku hanya menganggap mu menarik, aku mungkin hanya melihatmu sebagai subjek penelitian, kau tahu.” – Merlin

65. “Sesuatu tidak mungkin bisa diambil kembali.” – Merlin

66. “Aku tidak pernah bisa membalas perasaanmu kepadaku. Tapi sebagai bukti hidupmu, sebagai bukti kau pernah ada, aku akan menerima luka bakar ini di tubuhkum sebagai simbol seorang pria yang selalu mencintaiku.” – Merlin

67. “Kita semua adalah rekan setakdir.” – Merlin

68. “Yang bodoh itu siapa, sebaiknya kau berhenti bersikap sok keren.” – Ban

69. “Orang yang sama-sama bodoh biasanya ditakdirkan bersama.” – Ban

70. “Aku tidak bisa mati, walau sebenarnya aku ingin mati.” – Ban

71. “Ada sesuatu yang harus kamu ketahui, dosa yang sesungguhnya tak akan bisa terhapus.” – Ban

72. “Suatu hari nanti, aku pasti akan mencuri hatimu.” – Ban

73. “Meskipun aku belum cukup baik, namun jika aku membayangkan aku hidup cukup lama, sesuatu yang baik mungkin akan terjadi.” – Ban

74. “Terkadang aku mengingat semua kenangan indah dalam hidupku, dan aku hanya ingin semua itu kembali.” – Ban

75. “Aku adalah Dosa Keserakahan, Dosa Rubah dari Nanatsu no Taizai, Ban.” – Ban

76. “Tidak peduli sisi kotor yang kamu miliki, aku akan menjadikanmu milikku.” – Ban

77. “Kamu mungkin adalah manusia pertama yang tidak kubenci.” – Ban

78. “Suatu hari nanti aku pasti akan menjadikanmu milikku.” – Ban

79. “Jika kau ingin mengatakan sesuatu, keluarkan!.” – Ban

80. “Jika kau tak ingin bertarung, keluar dari sini! Sikap biasa-biasa saja mu itu tidak akan menyelamatkan siapapun, itu hanya akan membunuhmu dan rekan-rekanmu!.” – Ban

81. “Sejarah pertarungan kita itu 361 kemenan untukku dari 720 pertandingan, benar?.” – Ban

82. “Aku tak pernah membencimu sedikitpun, kau merupakan sosok ayah yang kuimpikan, Zhivago.” – Ban

83. “Kalau kau tak mengerti, kenapa kau menangis?.” – Ban

84. “Kau takkan tahu hasilnya sebelum mencobanya.” – Ban

85. “Kalau aku terus mengeluh, aku takkan bisa membangkitkannya.” – Ban

86. “Saat disuruh memilih antara kekasih dan sahabatku, aku memilih membunuh sahabatku.” – Ban

87. “Dia adalah orang baik yang bodoh, apapun yang kulakukan dia selalu tertawa dan memaafkanku. Karena itu aku selalu nyaman bersamanya.” – Ban

88. “Aku mencoba membunuhnya, tapi dia jangankan marah, dia malah tertawa dan memaafkanku.” – Ban

89. “Jangan khawatir, kami akan mengurus monster itu dan mungkin mengalahkan raja iblis juga.” – Ban

90. “Setelah semua perkataanmu tentang mati, sebaiknya kau lakukan dengan benar.” – Ban

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Berikut Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai:

91. “Jika kau benar-benar ingin mati, bagaimana kalau aku mengirimmu ke kuburanmu sekarang?.” – Ban

91. “Tak bisa merasakan sakit atau takut? kalau begitu bagiku kau sudah mati.” – Ban

92. “Teman? apakah hanya bertarung bersama otomatis menjadi teman? Apa hanya karena berpetualang bersama, otomatis menjadi teman? Apa hanya karena makan bersama, otomatis menjadi teman?.” – Gowther

93. “Orang-orang menggunakan kata teman untuk membuat dirinya terang. Tapi nyatanya, statusnya tidak jelas.” – Gowther

94. “Andai aku tahu memiliki hati bisa sesakit ini, aku tak ingin memilikinya.” – Gowther

95. “Emosi itu simple tetapi sangat kompleks.” – Gowther

96. “Malam ini bulan bersinar sangat terang, mari berpetualang bersamaku.” – Gowther

97. “Yang kuinginkan hanyalah hati, hati yang bisa memahami emosi.” – Gowther

98. “Seperti kata pepatah, lebih baik besar daripada terlalu kecil.” – Gowther

99. “Kenangan yang tehapus, tidak akan pernah bisa kembali.” – Gowther

100. “Penilaian yang bagus itu saat tenang dan objektif.” – Gowther

101. “Kenangan adalah informasi yang luar biasa, membuat menghapusnya tidak terlalu sulit.” – Gowther

101. “Yang aku ingin pahami adalah emosi yang melampaui mereka.” – Gowther

102. “Kamu mengambil matahariku, jadi aku belajar untuk bersinar dalam kegelapan.” – Gowther

103. “Maafkan aku, ini semua agar aku bisa memperoleh kebebasan.” – Gowther

104. “Sudah kuduga, berada diluar sini memang sangat enak.” – Gowther

105. “Emosi adalah bukti bahwa kau hidup.” – Gowther

106. “Ledakan emosi adalah karya seni!.” – Gowther

107. “Kumohon penuhilah impian yang tak sempat kuwujudkan, Gowther.” – Gowther

108. “Setelah memahami kekuatannya, apakah kamu masih berpikir bisa mengalahkannya?.” – Gowther

109. “Aku benci orang tua sepertimu, apa kau paham?.” – Gowther

110. “Percuma saja, berapakalipun kau mencoba, kau takkan bisa melampaui tekad dalam hati kami.” – Gowther

111. “Jangan pernah mempermainkan emosi seseorang!.” – King

112. “Tidak masalah apakah kamu besar atau kecil, kamu tetaplah kamu. Itulah yang ku pikirkan.” – King

113. “Aku adalah Raja Peri. Jadi aku ingin melindungi hutan, rakyatku, Diane, semuanya!.” – King

114. “Tidak peduli seberapa besar kekuatan yang kamu miliki, semuanya ada batasnya.” – King

115. “Jika aku bisa melindungi segala sesuatu yang berharga bagiku, bukankah itu hal yang luar biasa?.” – King

116. “Aku adalah Raja yang egois, jadi aku ingin melindungi hutan, rakyat saya, Diane, semuanya!.” – King

117. “Kenapa aku selalu tidak bisa melindungi hal yang berharga bagiku.” – King

118. “Maaf, tapi setelah ini aku ada rencana pernikahan.” – King

119. “Bahkan di dalam ingatan yang menyakitkan itu, pasti ada sesuatu yang berharga.” – Diane

120. “Aku benci perpisahan.” – Diane

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Kata-Kata Mutiara Merlin

Berikut Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai:

121. “Manusia begitu egois dengan dirinya sendiri hanya karena jumlahnya yang begitu banyak.” – Diane

122. “Aku akan bertarung saat waktunya tiba, tapi saat itulah aku memiliki seseorang yang berharga untuk dilindungi.” – Diane

123. “Berjuang untuk orang lain atau bertarung, itu sangat menyedihkan.” – Diane

124. “Lagipula, dua hati lebih kuat dari satu, kan?.” – Diane

125. “Tepat ketika aku mengira akhirnya aku bertemu kembali dengan pria yang kucintai, kau membawa wanita lain bersamamu?.” – Diane

126. “Satu-satunya alasan aku meminjamkan kekuatanku adalah karena kapten di sini.” – Diane

127. “Apakah kamu masih ingin berpegangan tangan bahkan setelah semua itu?.” – Diane

128. “King, aku selalu memiliki dan selalu mencintaimu, apakah kamu merasa seperti itu padaku, bahkan sekarang, King?.” – Diane

129. “Kalau kau dalam masalah, kami ada disini untukmu, kamu semua di Nanatsu no Taizai.” – Diane

130. “Jangan melukai teman-temanmu hanya demi mendapatkan apa yang kau inginkan! Pada akhitnya yang paling tersakiti adalah dirimu sendiri!.” – Jericho

131. “Wanita memang terpesona dengan kata-kata pria, tapi pria terpesona dengan tindakan wanita.” – Slader

132. “Tidak peduli lawanku singa atau serangga, aku selalu menggunakan kekuatan penuhku.” – Zeldris

133. “Penyesalan dan rasa bersalah, kalian harus menerima semua itu dan terus hidup, itulah kewajiban orang dewasa kan?.” – Zaratras

134. “Bahkan hati terkecilpun bisa membuat pergeseran besar dalam hidupmu.” – Gloxinia

135. “Orang lain yang bilang orang lain bodoh, padahal sebenarnya mereka lebih bodoh.” – Hawk

136. “Bisa jadi merepotkan jika penjahat tidak menunjukan kejahatan mereka. Penjahat diperlukan untuk membuat ksatria menjadi pahlawan.” – Helbram

137. “Hanya dirimu saja yang paling berharga, aku tak bisa hidup di dunia yang tak ada dirimu.” – Elizabeth

138. “Tiada pengganti yang pantas. Tidak mungkin ada pengganti orang yang dicintainya.” – Elizabeth

139. “Selama masih hidup dan memiliki alasan untuk bertarung, penderitaan dan kesedihan pasti bisa dilewati.” – Elizabeth

140. “Aku tahu aku tidak bisa ditinggal sendiri, tapi kau tidak bisa mengabaikan adiku untuk ketiga kalinya. Kerena itu aku akan ikut denganmu, Meliodas.” – Elizabeth

141. “Masalahmu adalah masalahku.” – Elizabeth

142. “Tidak peduli apapun yang terjadi, atau siapa yang harus kita hadapi. Aku selalu di sisimu.” – Elizabeth

143. “Aku selalu bersamamu.” – Elizabeth

144. “Kehilangan orang yang dicintai adalah bekas luka yang tidak akan bisa disembuhkan.” – Elizabeth

145. “Tuan Meliodas, tolong biarkan aku menjadi orang yang bisa melindungimu sekali saja.” – Elizabeth

146. “Semuanya menunggumu, jadi tolong bukalah matamu.” – Elizabeth

147. “Aku mungkin bukanlah Kesatria, tapi aku akan tetap bertarung untuk Kerajaan dan rakyatnya.” – Elizabeth

148. “Selama masih hidup dan memiliki alasan untuk bertarung, penderitaan dan kesedihan pasti bisa dilewati.” – Elizabeth

149. “Kita merasa gelisah ketika kita belum bisa membantu apapun, aku tau rasanya. Terutama jika orang itu berharga bagimu.” – Elizabeth

150. “Yang terpenting, bukan apa yang orang lain lihat tentang dirimu, tapi apa yang kau lihat dari orang lain.” – Arthur Pendragon

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai

Berikut Kata-Kata Mutiara Nanatsu no Taizai:

151. “Yang kuinginkan bukanlah pengakuan orang lain bahwa aku raja yang bijak, yang kuinginkan adalah agar semua orang hidup dengan bahagia.” – Arthur Pendragon

152. “Sebuah negeri dimana tak ada siapapun yang menderita atau bersedih, sebuah negeri dimana tak ada siapapun yang perlu takut dengan ancaman ataupun bencana. Akan kuciptakan kerajaan yang abadi seperti itu!.” – Arthur Pendragon

153. “Sebesar apapun penyesalanmu, jika kau tak mengatakannya itu akan percuma.” – Zhivago

154. “Jangan dipendam dan ungkapkanlah semuanya, lalu kau harus meminta maaf dari lubuk hatimu yang terdalam.” – Zhivago

155. “Kau selalu menggenggam tanganku dan berada di sisiku, Kau mendiringku dan memberikanku keberanian. Kau adalah cahayaku.” – Meliodas

156. “Semua hal tentang dirimu itu yang membuatku jatuh cinta padamu.” – Meliodas

157. “Yah kutukanmu cukup menakutkan seperti yang kau katakan, tapi aku penasaran apakah kutukan itu sekuat dan tidak terkalahkan seperti yang orang-orang katakan.” – Meliodas

158. “Mundur dan pergi, aku tak bisa menjamin kalau kau tak akan kehilangan nyawamu jika kau mendekat satu langkah lagi.” – Meliodas

159. “Sayang sekali kau bukan satu-satunya monster disini.” – Meliodas

160. “Sama sepertimu, kami disini untuk menebus dosa kami selagi menjalani hidup kami sepenuhnya.” – Meliodas

161. “Jangan egois dengan berpikir kalau nyawamu hanya milikmu sendiri.” – Meliodas

162. “Kita adalah teman sampai akhir!.” – Meliodas

163. “Tidak peduli apapun yang datang selanjutnya, mereka yang bertarung bersama kami dan mengikuti teladan kami akan terus bertarung!.” – Meliodas

164. “Masa depanmu akan terus meluas, bagaikan langit.” – Meliodas

165. “Kau mengecewakanku, aku tak merasakan apapun dari pukulanmu.” – Meliodas

166. “Aku selalu sendirian seumur hidupku, tanpa seseorangpun yang bisa aku andalakan.” – Meliodas

167. “Rasanya menyenangkan saat seseorang mengulurkan tangannya untukmu.” – Meliodas

168. “Aku merasa kasihan pada mahluk padamu, mahluk yang mudah mati.” – Meliodas

169. “Aku ingin terus hidup.” – Meliodas

170. “Tidak peduli apapun yang terjadi kepadaku, tidak peduli jika aku menjadi kesepian. Aku akan terus hidup tanpa merasa malu atas hidup yang kau berikan kepadaku ini.” – Meliodas

171. “Dengan nyawa yang kau berikan kepadaku, aku akan mempertaruhkannya untu seseorang yang penting untukku sama seperti yang kau lakukan.” – Meliodas

172. “Sombong sekali, kau menghalangiku dengan tubuh mungilmu itu dan mengajarimu cara mengendalikan kekuatanku. Dan kau dengan berani memberikan tempat bagiku yang tersesat dan kesepian ini. Apa kau paham, betapa membahagiakannya hal itu?.” – Meliodas

173. “Aku bersumpah pada diriku sendiri hari itu dan aku terus menepati sumpahku. Kalau nyawa yang pernah ingin kuabaikan ini, akan kugunakan untukmu dan untuk teman-teman Nanatsu no Taizai!.” – Meliodas

174. “Tolong izinkan aku bertarung di sisi kalian semua.” – Meliodas

175. “Bagaimanapun, aku tak punya penyesalan dalam hidupku. Terimakasih semuanya karena sudah mengenalku, karena sudah membairkan aku mengenal kalian.” – Meliodas

176. “Merlin, aku selalu mencintaimu. Dan itu bukan hanya kerena kai mengingatkanku pada Rosa, tapi karena kau benar-benar memperhatikanku, bicara padaku, terhubung denganku tanpa ada prasangka atau diskriminasi.” – Meliodas

177. “Itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku bahagia, selama aku bisa ada di suatu tempat di dalam hatimu.” – Meliodas

178. “Tidak peduli apapun yang terjadi, aku selalu ada disisimu, tidak peduli apapun keputusan yang kau buat, tidak peduli kejahatan atau dosa apapun yang kau lakukan..” – Meliodas

179. “Anggur terbaik yang bisa menenangkan hati ke dalam kemabukan termanis itu adalah cintamu. Sayangnya aku tak bisa menjadi gelas yang menampungnya, tapi jika kau bisa mewujudkan satu keinginanku, Tuhan. Aku ingin menjadi gelas yang bisa menampung cinta itu, suatu hari nanti.” – Meliodas