Sanggar Seni Ukir dan Lukis Ucraft dalam Pelestarian Budaya Sunda

Penulis: Heri Setiawan

Kota Bandung terbangun dengan berbagai keindahan didalamnya. Wisata, kuliner bahkan hingga budaya sunda yang sangat menarik. Berbagai sanggar seni berada di Kota Bandung sebagai wadah untuk menuangkan ketertarik warga terhadap seni maupun budaya.

Salah satu Organisasi perkumpulan Sanggar Seni yang telah berdiri 11 tahun atau sejak bulan September tahun 2010-an di Kota Bandung ialah Sanggar Seni Ukir dan Lukis Ucraft. Ari Rinarya atau biasa disebut Pa Ujang mendirikan Sanggar Seni Ukir dan Lukis Ucraft ini di Jl. Sukabumi Dalam Gg. Honda No. 8 RT 9 RW 6 Kelurahan Kacapiring Kecamatan Batununggal Kota Bandung.

Organisasi perkumpulan ini menjadi badan atau tempat untuk membuat karya seni khususnya sebagai salah satu destinasi wisata di wilayah kacapiring dan umumnya di Kota Bandung. Sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya sunda, sanggar seni ini menyalurkannya dengan seni ukir dan seni lukis.

Awal mula berdirinya studio Ucraft ini ialah pergeseran jaman ke arah teknologi. Mengapa bisa begitu? Ternyata Pa Ujang ini dahulunya bekerja di bidnag advertising dimana tugasnya ialah membuat iklan seperti airbrush dan billboard.

Namun seiring kemajuan jaman, hal tersebut menjadi kuno dan beralih ke digital. Menghadapi situasi ini, Pa Ujang memiliki pemikiran kreatif untuk mengembangkan kegemarannya dalam bidang seni atau membuat kerajinan.

Kerajinan yang ia buat berupa patung dan juga lukisan orang yang telah dipesan penikmat seni. Patung yang dibuat sangat mencirikan kearifan lokal karena berwujud karakter-karakter dari tokoh sunda dan jawa.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa Pa Ujang juga membuat karakter pahlawan dari luar negeri seperti Superman, X-Man, The Flash dan masih banyak lagi. Untuk saat ini bahan yang digunakan dalam setiap pembuatan ukiran patung ialah limbah kayu, seperti potongan kayu sisa yang kemudian diolah dengan kreatif oleh Pa Ujang. Pembuatan ukiran juga menggunakan konsep yang berbeda dari lainnya ialah 3D namun bukan digital.

Konsep ini dilakukan dengan cara menumpuk kayu untuk menciptakan hasil yang timbul dengan nyata. Karya seni yang diciptakan disini tidak hanya itu, namun ada kerajinan menarik yang tengah dikerjakan saat ini ialah mengolah pembuatan catur karakter dengan berbahan kayu jati dengan tokoh-tokoh kearifan lokal seperti pandawa dan hestina, atau istilah lainnya ialah tokoh hitam putih.