Banda Neira menjadi tempat yang berkesan bagi Bung Hatta. Mohammad Hatta menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik sejak 1936. Bung Hatta tinggal di Banda Neira selama 6 tahun hingga 1942. Tak hanya Bung Hatta, di Banda Neira juga menjadi tempat bagi Sultan Sjahrir yang diasingkan di sana. Salah satu kata Sjahrir yang populer yakni ‘Jangan mati dulu sebelum ke Banda’ menjadi kata-kata yang menjadi motivasi banyak traveler setidaknya berkunjung ke Banda Neira untuk mengetahui sejarah yang ada di sana sekaligus liburan dengan alam yang super duper indah.

Kini Rumah Pengasingan Bung Hatta sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dari provinsi Maluku pada 2008 yang ditetapkan langsung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Rumah Bung Hatta terdiri dari beberapa bagian yakni rumah utama, rumah belakang untuk tempat sekolaj dan rumah paviliun bagian samping. Rumah utama ini memiliki luas 29,25 m², dan bagian belakang seluas 42,25 m². Adapun rumah pengasingan tersebut dilengkapi ruang tamu, ruang makan dan tiga ruang tidur.

Di sana kamu akan melihat tempat Bung Hatta terus berkarya baik mengajarkan ke anak-anak Banda Neira hingga kehidupan pribadi seperti tempat kerja dengan ada mesin ketik, foto-foto Bung Hatta hingga dekorasi rumah yang masih otentik dengan adanya meja dan kursi. Berikut beberapa isi rumah dari Rumah Pengasingan Bung Hatta yang telah diabadikan melalui foto.