Kata-kata mutiara Biru Baru adalah rangkuman dari penggalan lirik lagu penuh makna dari Biru Baru. Banyak lagu Biru Baru yang bisa dijadikan quotes aesthetic seperti dilagu Sejenak, Benderang! dan masih banyak lagu lainnya.

Penasaran kan membaca kata-kata mutiara Biru Baru dari lirik lagu? Berikut Memora.ID rangkum kata-kata mutiara Biru Baru dari lirik lagu.

Kata-Kata Mutiara Biru Baru

Berikut Memora.ID rangkum kata-kata mutiara Biru Baru dari lirik lagu.

1. “Terbiasa tatap mata kini hanya tatap kamera.” – Sejenak.

2. “Bertumpu pada jari-jemari. Semoga tidak lupa cara berdiri.” – Sejenak.

3. “Mungkin semua ada hikmahnya untuk mensyukuri apa yang kau miliki.” – Sejenak.

4. “Berhentilah sejenak dari larimu yang panjang.” – Sejenak.

5. “Helalah nafas sejenak untuk pikiranmu yang muram.” – Sejenak.

6. “Detik terus berdetak namun kau belum siap menghadapi kenyataan.” – Selamat Datang.

7. “Pikiran jauh ke depan. Tersendat di tengah jalan. Coba mencari perbaikan.” – Selamat Datang.

8. “Selamat datang di hidup yang baru. Kita beranjak dari masa lalu.” – Selamat Datang.

9. “Mempelajari caramu berlayar. Namun semua hanya berputar-putar.” – Kapal Pesiar.

10. “Kapal pesiarku tak berlayar. Mungkin belum waktunya.” – Kapal Pesiar.

Kata-Kata Mutiara Biru Baru

Berikut Memora.ID rangkum kata-kata mutiara Biru Baru dari lirik lagu.

11. “Selama matahari masih bersenai. Membawa pesan, bersandarlah.” – Terbenam.

12. “Sebelum dunia mengubah warnanya sanggupkah kita berlega hatinya?.” – Terbenam.

13. “Antara langit dan lautan sinarnya menyembuhkan luka.” – Terbenam.

14. “Denganmu dalam hening. Tanpa dering yang mengiring.” – Terang.

15. “Denganmu tanpa tanya. Apa-apa tentang dunia.” – Terang.

16. “Beri tahu ku mengapa. Denganmu mudah dicerna.” – Terang.

17. “Terjebak di antah-berantah. Tapi ada kau di sana terang menyala.” – Benderang!

18. “Di antara bunga bermekaran kau yang benderang.” – Benderang!

19. “Jiwa yang terluka akan sembuh oleh tiap hembusan angin malam.” – Malam.

20. “Hati yang melelah akan bernafas. Sejenak pergi dari kegundahannya.” – Malam.