50 Kata-kata Bijak Pramoedya Ananta Toer, Sangat Menginspirasi

Kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer termasuk yang paling banyak dicari. Selain karena bisa menjadi caption Instagranm, kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer sangat menginspirasi banyak orang. Wajar saja jika kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer bisa menjadi bahan pembelajaraan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Bicara tentang kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer, tentu tidak bisa dipisahkan dari sosoknya yang sudah berkarya dengan menghasilkan lebih dari 50 tulisan sastra. Pram, sapaan akrab Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora, 6 Februari 1925 silam. Pram tutup usia di 81 tahun pada 30 April 2006. Pram meninggal banyak kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer dalam karya-karya sastranya. Bahkan terbaru, karya Pram berjudul Bumi Manusia laris manis di layar bioskop.

Pram merupakan penulis local yang sudah diakui dunia berkat karya-karya hebatnya. Ia sudah mendapatkan banyak penghargaan. Salah satu penghargaan berngengsi yang pernah didapatkan Pram adalah Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS, 1988. Sebagai penulis kebangaan Indonesia, Pram meninggalkan kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer untuk pemuda-pemuda bangsa yang tengah berusaha menggapai cita-citanya.

Penasaran kan apa saja kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer? Berikut Memora.id rangkum dari berbagai sumber, kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer.

Kata-kata bijak Pramoedya

1. Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri.

2. Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai.

3. Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.

4. Kemudian malam melanjutkan tugasnya: kosong dari segala perasaan.

5. Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya .

6. Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.

7. Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.

8. Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.

9. Saya selalu percaya dan ini lebih merupakan sesuatu yang mistis, bahwa hari esok akan lebih baik dari hari sekarang.

10. Tak ada satu hal pun tanpa bayang-bayang, kecuali terang itu sendiri.

11. Kalau ahli hukum tak merasa tersinggung karena pelanggaran hukum sebaiknya dia jadi tukang sapu jalanan.

12. Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh.

13. Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.

14. Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya.

15. Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan.

16. Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging.

17. Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik.

18. Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.

19. Jangan jadi pegawai negeri, jadilah majikan atas dirimu sendiri. Jangan makan keringat orang lain, makanlah keringatmu sendiri. Dan itu dibuktikan dengan kerja.

20. Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri.

21. Mendapat upah karena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu dalam seni namanya pelacuran?

22. bila akar dan batang sudah cukup kuat dan dewasa, dia akan dikuatkan oleh taufan dan badai.

23. Persahabatan lebih kuat dari pada panasnya permusuhan.

24. Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas.

25. Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda.

Kata-kata bijak Pramoedya

26. Perwakilan rakyat? Perwakilan rakyat hanya panggung sandiwara. Dan aku tidak suka menjadi badut, sekalipun badut besar.

27. Siapa yang dapat ramalkan bagaimana jadinya bayi? Jadi nabi atau bajingan, atau jadi sekedar tambahan isi dunia.

28. Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti.

29. Gairah kerja adalah pertanda daya hidup; dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut.

30. Aku harus tabah, kubisikkan pada diri sendiri. Takkan ada yang menolong kau! Semua setan dan iblis sudah mengepung aku.

31. Di dunia ini tak ada sesuatu kegirangan yang lebih besar daripada kegirangan seorang bapak yang mendapatkan anaknya kembali.

32. Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan.

33. Dan dengan langkah berat pergilah aku meninggalkan rumahsakit itu; rumah tempat orang yang tak bebas mempergunakan tubuh dan hidupnya sendiri.

34. Semua yang terjadi di kolong langit ini adalah urusan setiap orang yang berfikir.

35. Cinta tidak pernah buta. Cinta baginya adalah memberi-memberikan segala-galanya dan berhenti apabila napas berhenti mengembus.

36. Barang siapa tidak tahu bersetia pada azas, dia terbuka terhadap segala kejahatan: dijahati atau menjahati.

37. Tak akan ada kampung sebersih ini di atas gunung kalau tak ada kerukunan di antara para penghuni.

38. Seperti halnya padi, semakin banyak isinya, harusnya semakin merunduk. Bukan semakin mendongak dan tak puas.

39. Lagi pula tak ada cinta muncul mendadak, karena dia adalah anak kebudayaan, bukan batu dari langit.

40. Aku lebih mempercayai ilmu pengetahuan, akal. Setidak-tidaknya padanya ada kepastian-kepastian yang bisa dipegang.

41. Kalau tidak ada orang-orang rendahan, tentu tidak ada orang atasan.

42. Setiap permulaan memang sulit. Dengan memulai setengah pekerjaan sudah selesai, kata pepatah.

43. Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang manusia setengik-tengiknya.

44. Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya, tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini.

45. Jadi apanya yang harus dikenal, kan orang dikenal karena karyanya, ratusan juta orang di atas bumi ini tidak berkarya yang membikin mereka dikenal, maka tidak dikenal.

46. Laut tetap kaya takkan kurang, cuma hati dan budi manusia semakin dangkal dan miskin.

47. Seganas-ganasnya laut dia lebih pemurah dari hati priayi.

48. Kalau aku tak memiliki tubuh indah dan wajah cantik mungkin aku jadi sebagian dari mereka yang dibunuh pelan-pelan itu.

49. Manusia terlalu sering bertepuk hanya sebelah tangan.

50. Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi.