KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kelompok 59, Dukuh Tunggaknongko

Press Release: Kegiatan Sosialisasi oleh KKN UMBY Kelompok 59 tentang Penyemaian Bibit Cabe dan Pengantisipasian Hama

Press Release

“Kegiatan Sosialisasi oleh KKN UMBY Kelompok 59 tentang Penyemaian Bibit Cabe dan Pengantisipasian Hama”

KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Kelompok 59, Dukuh Tunggaknongko

KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Kelompok 59, Dukuh Tunggaknongko

Yogyakarta : Jumat, 10 Februari 2023 bertepat di balai dukuh Tunggaknongko, kelompok 59 KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta telah mengadakan program “Sosialisasi Hortikultura Penyamaian Bibit Cabai dan Pengantisipasian Hama. Bertepat di Balai Padukuhan Tunggaknongko. Kegiatan ini dilatarbelakangi atas dasar beberapa observasi kepada para petani yang ada di dusun Tunggaknongko dengan banyaknya lahan yang kurang dikelola dengan baik, kemudian juga ada keluhan akan gagalnya panen akibat gangguan hama, karena itulah program kerja ini dilaksanakan atas dasar bentuk kepedulian kepada masyarakat Tunggaknongko.

Adapun undangan yang turut hadir dalam kegiatan sosialisasi yang berlangsung pukul 16.00- 18.00 WIB antara lain Bapak Dukuh Tunggaknongko, jajaran RW/RT, serta masyarakat yang ada di dusun Tunggaknongko. Acara ini dihadiri sejumlah 40 Peserta. Bapak Taufik Mawwadani dan Bimo Prasetyo sebagai pemateri dalam kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan sosialisasi kali ini dimulai dengan pemaparan oleh Bapak Taufik Mawwadani sebagai pemateri utama yang merupakan pemilik Merapi Farm. Menurutnya, Dalam dunia bisnis khususnya dalam bidang hortikultura, langkah awal dan strategi yang harus diambil sebelum memulai usaha yaitu memiliki dasar pengetahuan yang cukup. Dalam penyusunan tujuan yang harus dicapai harus sesuai dengan pertimbangan. Melihat sebuah potensi yang dimiliki.

“Masalah yang dihadapi mayoritas petani di Indonesia khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya sejatinya fokus utama terletak pada hasil yang akan didapatkan bukan menangani akar dari sebuah masalah sehingga hal ini menjadi masalah yang selalu dikeluhkan para petani. Pada dasarnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal kunci utama yang harus dimiliki yakni belajar terus menerus, mencari referensi kondisi lapangan karena ilmu yang dinamis.” Tutur Bapak Mawwadani.

Dalam sesi kedua narasumber kedua yaitu Bapak Bimo prasetyo. Kegiatan kali ini sebagai media belajar dan sharing bersama, besarnya kegagalan yang dialami petani dalam penanaman cabai bukan hanya dari faktor alam tingginya intensitas hujan namun kebanyakan petani hanya fokus pada penanggulangan hama dengan cara menyemprotkan pestisida dan bahan kimia lainnya. Faktor penentu keberhasilan penanaman cabai terletak pada kualitas bibit unggul dan kondisi tanah yang ada.

Pada sesi ini juga dibuka sesi tanya jawab dengan peserta. Antusiasme warga Tunggaknongko sangat tinggi saat n+mengikuti sesi tanya jawab ini, hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang bertanya dan memberikan pendapatnya tentang pengalamanya yang sudah mereka lewati selama menjadi petani. Kondisi tanah yang digunakan untuk pertanian di Dusun Tunggaknongko PH-nya kurang dari 4 atau bersifat asam. Walaupun tanahnya gembur, namun kondisi tanah yang terlalu asam membuat pertumbuhan tanaman kurang optimal, maka solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan meningkatkan PH tanah. Meningkatkan PH tanah dapat menggunakan beberapa cara mulai dari penggunaan kapur, kalsium karbonat, penyemprotan soda kue atau menggunakan tembaga sebagai langkah terakhir walaupun mengeluarkan biaya yang cukup mahal.

KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Kelompok 59, Dukuh Tunggaknongko

Dalam kesempatan kali ini pemateri juga menyampaikan tips-tips yang dapat digunakan para petani untuk mencegah tanaman cabai mudah terserang penyakit dengan cara mengetahui kondisi PH tanah, memproses fermentasi pupuk organic, serta penyiraman tanaman yang sebaiknya tidak dilakukan di sore hari untuk mencegah tanaman layu. Sosialisasi ini bertujuan tidak hanya untuk mengedukasi para petani tentang metode dan pengantisipasian hama, namun juga kedasaran akan keamanan dan ketahanan pangan bagi masyarakat Dusun Tunggaknongko. Setelah itu juga dilakukan sesi praktek cara penyamaian cabai menggunakan media tanah dan sekam.

“Saya selaku perwakilan masyarakat di Dusun Tunggaknongko merasa sangat terbantu dengan kegiatan sosialisasi ini dikarenakan kami para petani sadar ilmu yang kami miliki didapat berdasarkan otodidak sehingga kemampuan yang kami miliki dalam bidang hortikultura terbatas, dengan adanya pemateri yang ahli dalam bidangnya di harapkan ilmunya dapat kami praktikan sehingga hasil panen para petani meningkat,” ucap Bapak Yono Selaku Ketua RT. 02 Dusun Tunggaknongko.

“Saya melihat bahwa kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Kami menerima saran dari warga setempat untuk mengedukasi masyarakat mengenai holtikultura yang dalam hal ini penyamaian bibit cabai dan pengantisipasian hama. Acaranya berjalan dengan lancar dan masyarakat Dusun Tunggaknongko sangat antusias. Harapan saya semoga masyarakat dapat mengimplementasikan apa yang sudah disampaikan, agar bisa bermanfaat bagi warga itu sendiri tidak hanya untuk saat ini saja tetapi juga untuk generasi selanjutnya.” Ucap Alpri selaku Ketua KKN UMBY Kelompok 59 di Dusun Tunggaknongko.