25 Kata-Kata Mutiara Fourtwnty 4.20 dari Lirik Lagu, Realita Cinta

Fourtwnty terbentuk tahun 2010 dengan anggota Ari Lesmana, Nuwi dan Roots dan Roby Satria sebagai produser. Kesuksesan band bergenre Indie ini dimulai sejak menjadi soundtrack dalam film ‘Filosofi Kopi’ (2017).

Empat album telah mereka rilis. Dengan pembawaan yang kalem dan santai ini, Fourtwnty selalu bisa menggerakan hati para pendengar lagunya.

Penasaran dengan Kata-Kata Mutiara Fourtwnty? Memora.id rangkum kata-kata mutiara Fourtwnty dari lirik lagu.

Kata-Kata Mutiara Fourtwnty

Berikut kata-kata mutiara Fourtwnty

1. “Rasanya tak cukup waktu. Terlalu cepat berlalu. Soreku nyaman denganmu.” – Fourtwnty (Fana Merah Jambu)

2. “Berdansa sore hariku. Sejiwa alam dan duniamu. Melebur sifat kakuku.” – Fourtwnty (Fana Merah Jambu)

3. “Oh, menarilah, menarilah. Genggam tangan cokelatku. Berputar – putar denganku. Menarilah denganku.” – Fourtwnty (Fana Merah Jambu)

4. “Segelas berdua. Berwarna merah isi dan langitnya. Di bawah aroma hamparan hijau.” – Fourtwnty (Segelas Berdua)



5. “Merayu bukan gayaku, romansaku berbeda.” – Fourtwnty (Segelas Berdua)

6. “Terlihat ku palsu. Tanpa rasamu menjamahku. Tanpa ragamu disampingku. Tanpa eratmu menggenggamku. Tanpa arahmu lagi” – Fourtwnty (Kusut)

7. “Tolong jauhkan nafsuku, dari pesona hawamu.” – Fourtwnty (Kusut)

9. “Mungkin bukanlah wujudmu. Ranjang ternyaman bagiku.” – Fourtwnty (Kusut)

10. “Kelopak mataku lelah menjabarkan arti malaya. Melanda redup tantrumku.” – Fourtwnty (Nyanyian Surau)

11. “Bait ke bait mulai kurakit menari paras sakitku. Hingga sulitku berdamai dengan nalar tak terkontaminasi. Merasa haus dipuji. Hingga lupa diri.” – Fourtwnty (Nyanyian Surau)

12. “Berbekal selembar peta, berakhir di surau tua.” – Fourtwnty (Nyanyian Surau)

13. “Raut wajah hingga namanya. Memang indah tapi apa artinya. Ternyata berbisa.” – Fourtwnty (Realita)

Kata-Kata Mutiara Fourtwnty

Berikut kata-kata mutiara Fourtwnty

14. “Nafsu dulu baru logika. Tinta biru tinggal cerita, realita.” – Fourtwnty (Realita)

15. “Wajah tampanku keriput dan badanku membungkuk. Rasa ingin tak percaya kini ku menua. Tak menggoda layaknya saat muda.” – Fourtwnty (Kita Pasti Tua)

16. “Kita pasti tua, lemah dan tak bertenaga. Mulai rentan berkelana, dibalik rambut putihku.” – Fourtwnty (Kita Pasti Tua)

17. “Kita pasti tua, mulai pelan dan pelupa. Rabun sudah bola mata, ada yang tak berubah.” – Fourtwnty (Kita Pasti Tua)



18. “Rasa bosan membukakan jalan mencari peran, keluarlah dari zona nyaman.” – Fourtwnty (Zona Nyaman)

19. “Sembilu yang dulu, biarlah berlalu. Bekerja bersama hati, kita ini insan bukan seekor sapi.” – Fourtwnty (Zona Nyaman)

20. “Sembilu yang dulu, biarlah membiru. Berkarya bersama hati.” – Fourtwnty (Zona Nyaman)

21. “Waktu ke waktu perlahan kurakit egoku. Merangkul orang-orang yang mulai sejiwa denganku.” – Fourtwnty (Zona Nyaman)

22. “Ke-BMa-an membukakan jalan mencari teman. Bergeraklah dari zona nyaman.” – Fourtwnty (Zona Nyaman)

23. “Tanamkan pesanku, agar tak keliru. Bekerja bersama hati.” – Fourtwnty (Zona Nyaman)

24. “Sesal dan kumalu. Tangisanku tak membantuku. Akhirnya nelangsa. Yang menjamahku. Menjamahku.” – Fourtwnty (Trilogi)

25. “Maafkan ini karenaku. Biang masalah masa lalu. Bertemu faham-faham itu. Simpang siur kini namaku.” – Fourtwnty (Trilogi)