Siapa sih yang tidak mengenal sosok Isyana Sarasvati? Penyanyi cantik yang sudah merilis banyak lagu top. Salah satu lagu yang memiliki makna mendalam yakni Untuk Hati yang Terluka yang menjadi soundtrack dari film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini.

Selain Untuk Hati yang Terluka, masih banyak lagu lainnya yang memiliki lirik dengan makna mendalam. Mulai dari Tetap dalam Jiwa hingga Sikap Duniawi, menjadi bukti bahwa lagu yang dibawakan Isyana selalu memiliki lirik yang kuat.

Penasaran kan dengan kata-kata mutiara Isyana Sarasvati? Berikut Memora.id rangkum, kata-kata mutiara Isyana Sarasvati dari lirik lagu.

Kata-kata Mutiara Isyana Sarasvati

Berikut kata-kata mutiara Isyana Sarasvati

1. “Hitam putih berlalu, janji kita menunggu tapi kita tak mampu.” – Tetap Dalam Jiwa.

2. “Seribu satu cara kita lewati tuk dapatkan semua jawaban ini.” – Tetap Dalam Jiwa.

3. “Bila memang harus berpisah, aku akan tetap setia.” – Tetap Dalam Jiwa.

4. “Bila memang ini ujungnya kau kan tetap ada di dalam jiwa.” – Tetap Dalam Jiwa.

5. “Untuk hati yang terluka, tenanglah, kau tak sendiri.” – Untuk Hati yang Terluka.

6. “Hidup itu sandiwara yang nyata ternyata delusi.” – Untuk Hati yang Terluka.

7. “Jika kau tak dapatkan yang kau impikan, bukan berarti kau telah usai.” – Untuk Hati yang Terluka.

8. “Jika kau tak dapatkan yang kau impikan bukan berarti kau telah usai.” – Untuk Hati yang Terluka.

9. “Hari-harimu berarti jangan pikirkan yang kemarin.” – Untuk Hati yang Terluka.

10. “Ini asmaraku ini asmaramu sungguh mati sempurna.” – Kau Adalah.

11. “Kau adalah yang terindah yang membuat hatiku tenang.” – Kau Adalah.

12. “Mencintai kamu takkan pernah takut sebab kau terima segala kurangku.” – Kau Adalah.

Kata-kata Mutiara Isyana Sarasvati

Berikut kata-kata mutiara Isyana Sarasvati

13. “Forget about that honey, i just wanna be with you.” – Keep Being You.

14. “Baby we could be together, nothing but your love forever.” – Keep Being You.

15. “Terus terang ‘ku tak kuasa melihatmu terperangkap dalam kisah tak bermakna.” – Ragu Semesta.

16. “Jiwa pun pernah risau bagaikan dunia diterjang ombak.” – Ragu Semesta.

17. “Sampai perjanjian sakral tiba kita ucap lantang pada dunia.” – Pendekar Cahaya.

18. “Kaulah jawabnya yang ditanya-tanya.” – Pendekar Cahaya.

19. “Jangan hiraukan kesempatan, tutup telinga dari kata menyakitkan.” – Sikap Duniawi.

20. “Yang lalu biar berlalu, peganglah ketubah mimpimu yang baru.” – Sikap Duniawi.

21. “Tiada kata akhir untuk pintu harapan ini.” – Mimpi.

22. “Walau itu semua pudar bagai debu yang tersebar.” – Mimpi.

23. “luruh seluruh harapku, luruh semua janjimu.” – Luruh.

24. “Adakah ruang untuk kau dan aku mengarung? Mencari titik temu.” – Luruh.

dagetttt

https://link.dana.id/kaget?c=sysdvntkw&r=bkGiYp

https://link.dana.id/kaget?c=sysdvntkw&r=bkGiYp